Lihat ke Halaman Asli

Budi Suhartawan Official

DOSEN DAN KONTEN KREATOR KEISLAMAN DAN PENDIDIKAN

Pahlawan Sejati Bernama Muhmmad SAW

Diperbarui: 28 September 2024   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sosok Pahlawan sejati itu bernama Muhammad. Figur nabi dambaa n manusia di seluruh penjuru dunia dengan kearifan dan kebijaksanaanya. Bahkan dengan itu pahlawan tanpa jasa ini menjadi idola bagi kaum muslimin. Sehingga di bulan Rabiul awal ini ada momen sejarah umat islam di selruh dunia, yaitu bulan maulid Rasulullah Saw., yang menurut kesepakatan ulama adalah bertepatan dengan 12 Rabiul Awal pada setiap tahunnya. Namun terkadang kita lupa dan terbuai dalam euphoria peringatan maulid tersebut. Padahal yang paling penting itu adalah mengenal sosoknya dan menjalankan visi-misi ajaranya secara aplikatif. Guna membangun kepercayaan diri kepada sang pahlawan sejati.

Jika kita memperhatikan ayat ini. Sesungguhnya rasul adalah manusia yang mampu menghadirkan rasa damai diantara manusia. Hal ini tercermin dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159.

 فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ 

 

 

 “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”


Semoga dengan membaca ayat diatas menjadi spirit kita mengenal lebih dalam jati diri beliau sebagai pahlawan yang karismatik dan berpengaruh bagi kehidupan kita. Dimasa-masa antara baik dan buruk terlihat sama dipandangan manusia. Baik yang katanya paham agama maupun yang sebaliknya.

Jalan itu bernama ilmu pengetahuan dan hiduplah dengan pengetahuan yang dibimbing oleh ketauhidan, tanpa kesyirikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline