Lihat ke Halaman Asli

Budi Sudaryono

Laki - laki penyetia

Tidak Ada Lagi Dongeng Si Kancil

Diperbarui: 13 Mei 2020   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : Google

Dongeng semasa kecil dulu paling populer diceritakan Nenek kita adalah si Kancil. Hewan cerdik yang selalu dikaitkan "buruk" perbuatannya karena mencuri timun pak Tani.

Bukankah si Kancil adalah hewan, hewan yang mencuri sebagian kecil timun. Untuk mengisi perutnya sendiri. Hanya ketika ia lapar dan butuh makanan ?

Edukasi dari cerita diatas adalah, bagaimanapun dan sedikitpun mencuri adalah perbuatan buruk. Dan tidak perlu dicontoh dan harus dihindari.

Karena merugikan kepemilikan orang lain. Yang juga menimbulkan murka dan amarah. Terlebih bila orang yang dicuri barangnya tipe orang pemarah ! Dan jika ketahuan pasti akan mendapatkan hukuman.

Harapan yang tersirat dari dongeng diatas adalah, kelak jika anak-anak tumbuh dewasa. Menjadi manusia mulya dan  menjauhi perbuatan tercela seperti mencuri. 

Waktupun merubah zaman. Dan di era sekarang ini mendongeng sudah jadi barang langka. Anak-anak sebelum tidur harus belajar. Para orang tua juga terlalu lelah kerja berangkat pagi. Pulang sudah menjelang malam. Sehingga penat dan letih mendera, yang ada keinginan mendongeng terbawa ke alam mimpi. Alias tertidur bersama mereka ..

Tidak ada dongeng. Bisa jadi tidak ada juga pesan bijak yang dituturkan calon-calon pengganti generasi. Sebelum mereka terlelap. Entah karena  apa hal itu tidak berlaku lagi. Atau karena memang anak-anak tidak tertarik lagi dengan cerita ayah bunda mereka. Atau mungkin karena ayah bunda juga tidak mendongeng sewaktu anak-anak menjelang tidur malam.

Atau karena zaman dulu sang anak tidur satu kamar dengan orang tua mereka. Sementara sekarang anak-anak memiliki kamar sendiri ? Sehingga kebiasaan temurun itupun berangsur punah ditelan zaman. Dan terbiasa nyaman bermain game. Sebagai teman pengganti cerita sebelum tidur. 

Sementara sang Ayah, mendapati cerita yang lain. Di koran pagi, berita di televisi maupun radio. Para pejabat maupun politisi  bahkan anggota dewan yang terhormat melenggang terseret korupsi. 

Padahal dulu kita mendengar dongeng si Kancil memang mencuri. Tapi ia bukan manusia tetapi hewan yang konon cerdik. Apakah perilaku hewan cerdik ini malah menginspirasi mereka yang tega mencuri. Dengan nilai yang tidak tanggung-tanggung itu ? Dongeng seakan menjelma pada ulah manusia terhormat, berpendidikan yang berulah seperti si Kancil ?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline