Lihat ke Halaman Asli

Budiman

Penulis

Tantangan Populisme dalam Sistem Politik Kontemporer: Dampaknya Terhadap Konsesus dan Stabilitas Politik

Diperbarui: 29 Februari 2024   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Populisme (Sumber: Pixabay.com/Geralt)

Populisme telah menjadi fenomena yang semakin mendominasi dalam politik kontemporer di berbagai belahan dunia. 

Namun, sementara beberapa melihatnya sebagai respons atas ketidakpuasan terhadap elit politik yang ada, yang lain mengkhawatirkan dampaknya terhadap konsensus dan stabilitas politik. 

Artikel ini akan membahas tantangan populisme dalam sistem politik kontemporer dan bagaimana dampaknya memengaruhi konsensus dan stabilitas politik.

Pengenalan Populisme dalam Politik Kontemporer

Populisme, sebagai istilah politik, sering kali sulit untuk didefinisikan secara tepat karena sifatnya yang bervariasi tergantung pada konteks politik dan budaya tempat itu muncul. 

Secara umum, populisme dapat dianggap sebagai gerakan politik yang menekankan perbedaan antara "rakyat" dan "elit", serta mengadvokasi kepentingan dan aspirasi rakyat umumnya.

Penyebab Munculnya Populisme

Ada beberapa faktor yang dapat memicu munculnya populisme dalam sistem politik kontemporer. 

Di antaranya adalah ketidakpuasan terhadap elit politik yang dianggap tidak responsif terhadap kebutuhan rakyat, ketidaksetaraan ekonomi yang semakin meningkat, dan ketegangan sosial yang disebabkan oleh perubahan demografi dan globalisasi.

Dampak Populisme terhadap Konsensus Politik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline