Lihat ke Halaman Asli

Budiman

Penulis

Keterlibatan Militer dalam Politik: Meninjau Peran Angkatan Bersenjata dalam Demokrasi dan Pemberdayaan Sipil

Diperbarui: 29 Februari 2024   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentara (Sumber: Pixabay.com/Pexels)

Dalam dinamika politik sebuah negara, peran militer sering kali menjadi fokus perdebatan yang intens. 

Keterlibatan militer dalam politik dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas demokrasi dan pemberdayaan sipil. 

Artikel ini akan meninjau berbagai aspek yang terkait dengan peran angkatan bersenjata dalam konteks politik, dengan penekanan pada implikasinya terhadap demokrasi dan pemberdayaan masyarakat sipil. 

Sebelum memahami dampaknya, kita perlu memahami sejarah dan dinamika keterlibatan militer dalam politik.

Sejarah Keterlibatan Militer dalam Politik

Sejak zaman kuno, militer sering kali menjadi kekuatan dominan dalam politik suatu negara. 

Contohnya, dalam Kekaisaran Romawi, kekuatan militer sering kali menentukan siapa yang akan berkuasa. 

Namun, dengan berkembangnya konsep negara modern dan demokrasi, harapan akan pemisahan kekuatan militer dan politik menjadi semakin penting.

Di banyak negara, terutama di negara-negara demokratis, konstitusi menetapkan bahwa militer harus tunduk pada kontrol sipil. 

Namun, dalam beberapa kasus, angkatan bersenjata tetap memiliki pengaruh yang kuat dalam politik, bahkan dalam sistem demokratis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline