Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam praktik pembelajaran ini adalah peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran, ramai dan sering ngobrol saat guru menjelaskan materi pembelajaran, siswa kurang tertarik dengan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dan bahkan ada beberapa peserta didik yang sering tidur saat pembelajaran berlangsung sehingga proses pembelajaran menjadi satu arah (teacher center).
Best practice ini penting untuk dibagikan, karena dalam praktik ini menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis barcode menggunakan model Problem Based Learning (PBL) menjadikan siswa tidak cepat bosan dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu praktik pembelajaran juga dapat menginspirasi teman sejawat untuk melakukan pembelajaran yang sama khususnya pada mata pelajaran bahasa Jepang. Praktik baik ini juga dapat menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi teman sejawat jika di lakukan dengan teknik pembelajaran 'Amati, Tiru dan Modifikasi' (ATM).
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini selain sebagai pengajar dan pendidik adalah sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran di kelas. Guru bertugas membuat skenario pembelajaran dengan baik dan terencana yang dimulai dari pembuatan bahan ajar, metode, strategi, media dan evaluasi pembelajaran agar proses pembelajaran di kelas menjadi lebih baik.
Dari hasil kajian literatur dan wawancara dipereroleh faktor penyebab motivasi belajar peserta didik rendah adalah (1) Faktor internal meliputi kejenuhan yang dialami peserta didik,minat belajar rendah, kesehatan fisik dan mental, faktor keinginan yang ada dalam dirinya sendiri rendah, semangat belajar kurang serta, kesiapan peserta didik dalam belajar masih kurang. (2) Faktor eksternal meliputi lingkungan belajar yang kurang baik, metode penyampaian materi yang monoton dan tidak menarik, keadaan keluarga, pengelolaan kelas kurang, metode penyampaian materi yang monoton dan tidak menarik, metode mengajar membosankan dan kurang memotivasi peserta didik, pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran inovatif, pembelajaran belum menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan menarik, metode pembelajaran berlangsung satu arah, menyebabkan peserta didik hanya menjadi pendengar pasif.
Tantangan yang dihadapi pendidik dari sisi kompetensi yaitu kompetensi pedagogik dan profesional untuk menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Sedangkan tantangan yang dihadapi dari peserta didik adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan antusias dan terlibat secara aktif untuk meningkatkan motivasi belajar.
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pendidik sesuai tantangan yang dihadapi antara lain pemilihan media dan model pembelajaran yang tepat sesuai materi ajar, mempelajari media dan materi ajar terlebih dahulu, memahami karakteristik peserta didik, membuat perangkat pembelajaran yang baik dan terencana, melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah disusun, melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan sintaks dari model PBL yang digunakan, serta membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam pengisian LKPD dan meluruskan miskonsepsi materi.
Yang terlibat dalam proses pembelajaran ini antara lain 36 siswa kompetensi keahlian Teknik Audio Video, 2 rekan sejawat yang membantu proses pengambilan video pembelajaran. Kemudian yang terlibat dalam proses keseluruhan PPG Daljab 2022 kali ini antara lain kepala sekolah, waka kurikulum, ketua kompetensi keahlian teknik elektronika, ketua kompetensi keahlian gambar bangunan, guru normatif dan adaftif, guru desain komunikasi visual, teman sejawat dan fasilitator PPG dan Guru Pengerak. Sumber daya dan materi yang diperlukan antara lain internet, proyektor, laptop, handphone, webcam, tripod, clip on, zoom, bahan ajar dan lembar LKPD.
Dampak dari penerapan model pembelajaran PBL ini, antara lain peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik menjadi aktif, kreatif, komunikatif dan kolaboratif mengikuti proses pembelajaran dengan didukung penguasaan TIK peserta didik dan penerapan TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge). Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung berpusat pada peserta didik (Student Centered Learning).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H