Pemilu 2019 sudah di depan mata. Sesaat lagi, kita semua akan memasuki tahun politik di Indonesia. Calon eksekutif dan calon legislatif sudah mulai sibuk mencari dukungan dari rakyat Indonesia agar bisa mendapatkan jabatan. Rakyat pun banyak yang mulai terpecah akibat perbedaan calon yang didukung. Lantas, bagaimana dengan warga Yogyakarta?
Pada pemilu 2019, diprediksi angka golput di Yogyakarta akan tinggi. Angka golput tersebut terutama berasal dari golongan anak muda, yang memiliki berbagai alasan untuk tidak memilih. Salah satu alasannya adalah tidak menyukai strategi kampanye para calon, yang menggunakan isu SARA dan memecah belah rakyat untuk mendapatkan suara dalam pemilu.
Permasalahan terkait pemilu di Yogyakarta tidak hanya itu. Masyarakat Yogyakarta banyak yang masih belum paham mengenai fungsi dan wewenang lembaga-lembaga legislatif. Salah satu lembaga yang tidak banyak diketahui adalah DPD-RI. Padahal, DPD-RI memegang peranan vital untuk menjembatani daerah dengan pusat.
Melihat beberapa permasalahan tersebut, Bambang Soepijanto melakukan tindakan yang patut diberikan acungan jempol. Calon DPD-RI Dapil DIY tersebut lebih memilih untuk mengedukasi masyarakat tentang fungsi dan wewenang DPD-RI terlebih dahulu daripada membeberkan visi dan misinya. Hal tersebut bisa dilihat di Instagram beliau, @bambangsoepijanto_dpd24.
Tidak hanya tentang DPD-RI, Bambang Soepijanto juga sering membagikan infografis bersifat edukatif tentang isu-isu terkini yang sedang terjadi di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Strategi kampanye Bambang Soepijanto tersebut membawa angin segar terhadap dunia kampanye politik yang biasanya berfokus dengan janji-janji terhadap rakyat yang belum tentu akan ditepati ketika terpilih.
Jika ingin mengenal Bambang Soepijanto lebih dekat, kunjungi website resmi beliau di bambangsoepijanto.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H