Lihat ke Halaman Asli

Budi Rachman

Penulis buku, praktisi olahraga, dan penikmat film.

Kenapa Manusia Perlu Olahraga? Perspektif Psiko-Evolusioner

Diperbarui: 11 Juni 2019   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pendahuluan:

Psikologis Evolusioner adalah pendekatan evolusi sirkuit otak manusia yang pada akhirnya mempengaruhi perilakunya. Sirkuit syaraf didesain oleh seleksi alamiah untuk memecahkan problem yang dihadapi nenek moyang manusia. Sehingga spesies yang mampu bertahan hidup hingga saat ini dan mampu memperpanyak diri dengan bereproduksi sebanyak mungkin, adalah spesies yang perilakunya (dipengaruhi oleh jaringan otaknya) sesuai dengan lingkungan alamnya.


Antropolog George Peter Murdock berasumsi bahwa cikal bakal lahirnya olahraga sudah ada sejak manusia purba, karena insting manusia untuk bertahan hidup terhadap lingkungan yang membahayakan dirinya, sehingga mereka berkelompok dan melakukan permainan yang melatih ketrampilannya untuk melumpuhkan predator-predator besar. 

Lebih lanjut para Ilmuwan berasumsi bahwa bentuk olahraga paling awal itu memberi kesempatan bagi masyarakat dimasa lalu untuk berlatih menyempurnakan manuver fisik dan strategi yang diperlukan untuk berburu dan bertarung. Kegiatan berburu itu berlangsung selama 2,5 juta tahun. 

Transisi dari berburu menuju pertanian dimulai pada tahun 9.500-8.500 SM. Secara alami, praktek olahraga tetap dijalani oleh masyarakat agraria pada masa itu. Sejak matahari terbit sampai terbenam, manusia menebar biji, menyiram tanaman, mencabuti gulma dari ladang, memikul air dari kali untuk menyiram tanamannya, membanting tulang dengan membersihkan ladang dari gulma dan batu-batu krikil. Sejak revolusi pertanian dimulai, selama 11.000 tahun, manusia tetap menjalani kegiatannya sebagai makhluk yang aktif bergerak untuk memenuhi kehidupannya. 

Perubahan budaya secara mendadak terjadi pada awal sampai pertengahan abad ke 18. Dimulai di Britania Raya saat suara bising mesin-mesin dengan kerangka besi bergerak untuk membantu manusia dalam melakukan penambangan batu bara. Dari sinilah revolusi industri tercipta. Jika mesin uap bisa membantu penambangan, kenapa tidak hal serupa dilakukan untuk produksi pertanian? Sejak saat itu mesin uap bukan saja membantu manusia dari pekerjaan ladang, namun juga meningkatkan produktifitasnya.

 Ada banyak mesin uap yang telah diciptakan. Dalam bidang transportasi, kita tidak kekurangan kendaraan untuk berpindah tempat bermil-mil jauhnya tanpa bersusah payah. Mesin uap digunakan untuk pembangkit listrik yang dialirkan ke kota hingga kerumah-rumah untuk menyalakan televisi, radio, kulkas, laptop dan handphone. Kini orang-orang bisa memenuhi kebutuhan hanya dengan memanfaatkan energi listrik dengan cara memesannya melalui aplikasi Gojek, MCDelivery, Ebay, Amazon dan lain sebagainya. 

Revolusi industri yang menawarkan banyak keuntungan, disisi lain membuka peluang manusia untuk mengubur kuburannya sendiri. Manusia yang tadinya hidup nyaman berburu selama 2,5 juta tahun, dan dilanjutkan dengan bertani secara tradisional selama 11.000 tahun.  

Total manusia aktif berburu dan berladang 2.511.000 tahun, tidak sebanding sejak revolusi industri yang baru berumur 250 tahun. Ini menandakan bahwa salinan gen-gen manusia (gen warisan leluhur kita) pada dasarnya harus aktif bergerak, sedangkan revolusi industri yang masih seumur jagung untuk ukuran evolusi manusia tidak cocok untuk menatap layar komputer selama berjam-jam. 

Rata-rata manusia menghabiskan 6.000-8.000 kilojoule. 1 joule kira-kira sama dengan jumlah yang anda habiskan mengangkat 1 butir aple satu meter ke atas, 1 kilo joule sama dengan mengangkat 1 butir apel setinggi satu meter keatas 1000x. 

Bila seseorang menghabiskan energi kurang dari 6.000 maka akan terjadi masalah pada kesehatannya. seperti: jantung ; diabetes tipe 2; dan potensi munculnya beberapa jenis kanker akan lebih tinggi. WHO memprediksi pada tahun 2020 sebanyak 73% kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular, atau sebanyak 60% disebabkan rendahnya kebugaran jasmani.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline