Mendengar nama organisasi bukanlah hal asing lagi di telinga kita, terutama bagi seorang mahasiswa. Di lingkungan kampus tentu ada banyak macam organisasi yang dapat kita jumpai dan dapat ikut bergabung di dalamnya. Hal itu mungkin saja sering kita mendapatkan ajakan dari orang-orang untuk ikut bergabung di dalam organisasi tersebut.
Entah itu organisasi intra atau pun ekstra kampus, tentu akan terus mengupayakan melakukan perekrutan anggota sebagai pelanjut estafet kepemimpinan agar organisasi tetap bisa tumbuh.
Setiap organisasi pasti memiliki tujuan masing-masing berdasarkan pada ideologi dan hal itu biasanya tertuang di dalam GBHO dan AD/ART organisasi. Sehingga dengan itu pula program dan cara kerja organisasi akan memiliki perbedaan.
Contohnya saja organisasi intara kampus dan ekstra kampus tentu memiliki perbedaan yang lumayan jauh, ada yang berbicara tentang gerakan, ideologi dan program project sosial. Tetapi dari perbedaan organisasi itulah sehingga kadangkala ada orang yang merasa tidak cocok dengan organisasi, tetapi ada juga lho yang sangat fanatik terhadap organisasi.
Hidup di organisasi tentu bukan perkara mudah dan begitu nyaman. Butuh kerja keras, usaha dan kesabaran agar bisa bertahan di organisasi. Mempertahankan organisasi agar tetap kokoh serta menyebarkan ajarannya, dan yang tidak kalah penting bagaimana program tetap bisa terlaksana agar organisasi tidak terkesan mati. Intinya organisasi tidak hanya numpang bendera doang yang biasanya dipajang di pinggiran jalan atau pun di tempat strategis lainnya, tetapi mestinya ada aksi yang mampu memberikan kebermanfaatan.
Dengan demikian, maka organisasi tentu tidak cukup kalau hanya ikut-ikutan gabung saja. Apalagi jika ingin mencari keuntungan di organisasi yang berupa uang tentu Anda tidak akan mendapatkan itu.
Organisasi kan bukan lembaga yang memberikan provit pada setiap anggotanya, organisasi bukan penghasil uang lho. Eits tunggu dulu ya, organisasi yang saya maksud disini adalah organisasi kemahasiswaan, bukan organisasi semacam Word Bank dan IMF kepunyaaan Amerika gitu. Sekali lagi saya katakan organisasi kemahasiswaan yang tidak bergerak pada laba dan provit.
Dalam pengalaman saya di organisasi, jika ada yang bertanya apa yang sudah saya dapatkan di organisasi, mungkin saja saya tidak akan mampu menjawabnya secara detail. Apalagi kalau pertanyaan seperti sudah berapakah penghasilan yang di dapat di organisasi?. Woi, ini organisasi mahasiswa bukan tempat bekerja yang bisa mendapatkan uang, malahan di organisasi justru kita yang mengeluarkan uang bukan malah mendapatkan uang.
Jadi, di dalam tulisan ini saya menulis beberapa alasan tidak usah ikut organisasi jika tidak siap menderita. Ehh, menderita dalam artian bukan dijajah seperti penjajahan Belanda ya, seperti yang tercatat di dalam bangsa kita ini, melainkan bagaimana kita bisa hidup dan menghidupkan organisasi. Nah, ini alasan tidak usah ikut berorganisasi.
1. Organisasi Tidak Menggaji Anda
Seperti yang saya sampaikan di awal bahwa organisasi saya maksud adalah organisasi kemahasiswaan. Organisasi yang tidak memberikan imbalan uang ketika ikut bergabung di dalamnya. Malahan di organisasi justru kita yang harus mengeluarkan banyak uang jika sudah ikut organisasi, karena melalui cara itu supaya dapat bertahan di organisasi.