Lihat ke Halaman Asli

#1 Philematology of-Us!

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Birunya hati ini kasih/ merindu cintaku/ kuingin ciumi wajahmu/ tak akan kulepaskan/ oh seandainya engkau ada di sini saat ini/ kan ucapkan satu pinta/ ciumlah diriku – Potret (melly dan anto hoed - yang saya bersumpah demi tuhan pasti mereka telah berciuman)
I.
eh miring! Itu viskositas gelap dan putih, saya menghafal cara kerja otot di wajahnya sesaat setelah teriakan miring! Mengisi udara. jangan malu kekasihku, tidak ada panci di seluruh dapur di dunia, di planet, di arasy, yang bisa melukai kepalamu. apa kau tahu bahwa onur gntrkn (seorang neuroscientist jerman) selama dua tahun tanpa lelah di sebuah stasiun kereta api, taman dan pantai, mengamati jutaan ciuman, dan menghasilkan seratus dua puluh empat “ciuman ilmiah yang valid”. dan kau tahu kekasihku, jutaan mereka semua melakukannya dengan wajah yang di miring!-kan.
kamu tidak polos, untuk bahagia kita dan semua makhluk hidup, memang harus miring!
ll.
off-side. ah ini tidak mungkin. sepakbola tanpa off-side itu mustahil. jika tak ada off-side maka fippo inzaghi (pemain ter-offside menurut pengamatan saya) yang bermain untuk ac. milan akan mudah melesakkan bola dan meyakiti jutaan interisti, termasuk dia yang jarang memujamu “yasudahlah! sayang dengarkan saya baik-baik, off-side adalah “jangan berdiri, menunggu di belakang pemain lawan”.
Tapi karena hidup adalah “a fucking drama” maka beberapa hal harus kita lakukan di belakang pemain lawan. kegiatan kita yang disebut “mencuri-curi ciuman yang melahirkan rasa bersalah” haruslah dilakukan dibelakang mereka, dia yang jarang memujimu harus kita lindungi dari sakit, seperti misteri penciptaan off-side yang tuhan ciptakan untuk melindugi gawang inter milan.
kamu tidak polos, untuk bahagia kita dan semua makhluk hidup, memang harus tau off-side!
lll.
flu dan bantuan pernapasan. kita adalah sebuah kekhilafan yang dibiarkan bersama kekasihku. aku tahu bahwa tuhan sedang bekerja saat itu, tepat ketika hujan dari langit dan sore yang sama mengantarkan lendir di hidung(mu)(ku). terpingkal-pingkallah kita, sebab untuk menghindari mati karena susah bernafas, kita menyarankan berciuman! padahal, pertukaran bakteri bisa disebabkan oleh ritmis ciuman, “bodoh, kita bisa tambah parah!” katamu!
ah, tapi kau tidak menyadarinya sayang, bahwa kekhilafan terbesar dalam sejarah kelahiran kita dan umat manusia adalah: melewatkan ciuman saat terkena flu! sebab dunia medic mencatat bahwa mulut kita mengandung sejuta hingga semilliar bakteri, yang saat berciuman akan saling ber-silaturahmi, dan kabar baiknya, pertukaran bakteri ini dapat membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih baik! ciuman itu menyehatkan, kekasihku!
kamu tidak polos, untuk bahagia kita dan semua makhluk hidup, memang harus member nafas bantuan saat flu!
to be contibued.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline