Lihat ke Halaman Asli

Topik 073 : Cara Baru (Sharing untuk dokter)

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang dokter wajib memberikan pelayanan komprehensif paripurna dgn ilmu yg setinggi2nya. Hal ini wajib dilakukan oleh dokter dan karna ilmu selalu berkembang, mk dokter harus belajar dan update seumur hidup. Salah satu contoh, teknik operasi, biasanya saya kalau operasi angkat rahim karna tumor rahim (spt kasus miom kemarin) memerlukan waktu 2-3 jam dgn cara manual biasa. Tetapi saat ini saya hanya butuh waktu 1-1,5 jam, hal ini ditunjang dgn teknik dan peralatan baru (1 th ini), yg mempermudah dokter operasi dan mengurangi jumlah perdarahan. Jd ada alat baru canggih yg mempermudah kita operasi.

Dulu setiap ada kista ada miom 3-5 cm dokter kandungan akan memutuskan untuk operasi, tetapi kini ada cara pengobatan alternatif yg bisa kita pakai seperti dgn antioksidan, obat hormonal oral atau alat LNg IUS. Jika terpaksa baru kita operasi.

Tentang pap smear, dulu kita memakai cara pap konvensional, kini ada teknik lain yg lebih akurat seperti thin prep, kalgen ataupun kolposkopi (10 th ini) dan kini ada teknik pap dgn alat pap yg bisa kita lakukan sendiri pengambilan samplenya lalu dikirim ke lab. Hanya masukan sendiri ke dalam ms V lalu sedot mk cairan dan sel akan masuk ke alat tsb (baru launching).

Dulu untuk KB mantap kita lakukan teknik tubektomi (sterilisasi pd wanita), kini dpt kita lakukan pemasangan LNG IUS dgn efektifitas sama dan ada benefit lainnya yg sudah ada 10 th ini, atau kita bisa pasang coil dalam saluran tuba (5 th ini). Atau kalau mau tubektomi juga dapat kita lakukan dgn teropong kecil saja. Dan dgn CARA BARU ini maka diharapkan akan mengurangi angka kesakitan pada pasien.

Kalau tidak mau belajar, ya tetap dgn cara lama.

Semoga bermanfaat

Pin Dr.BJ Club :285A2085

www.dokterbj.com

www.dokterbj.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline