Lihat ke Halaman Asli

narasimuda

karyawan swasta

Kebangkitan dan Perubahan

Diperbarui: 18 Februari 2023   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap kali memperingati moment isra' mi'raj, saya selalu bertanya tentang makna Allah memperjalankan Rasulullah SAW dari Masjidil haram di Jazirah menuju Masjidil Aqsa di Palestina, lalu kemudian naik ke langit untuk mendapatkan satu perintah yaitu Shalat. Pasti ada satu moment dan juga konteks yang membuat perintah sholat ini walaupun sebenarnya sudah turun sebelumnya tapi yang lima waktu ini diturunkan pada tahun ke sepuluh dalam peristiwa isra' mi'raj.

Jika melihat konteks sejarahnya Rasulullah SAW pada tahun itu sedang memasuki satu situasi yang sangat buntu. Rasulullah dan Bersama sahabatnya baru saja keluar dari isolasi, kemudian setelah itu paman Rasulullah yaitu Abu Thalib meninggal yang merupakan backup politik dan keamanannya, lalu istri Rasulullah SAW yang sangat dicintai yaitu Siti Khadijah juga wafat yang merupakan backup sikologis, emosional, dan sekaligus finansial. Situasi ini sangat berat dalam perjalanan dakwah Rasulullah di Makkah saat itu. Oleh karena itu Allah mengangkat Rasulullah dalam satu perjalanan menuju langit.

Jadi sholat ini di turunkan dalam momentum dunia disituasi buntu. Hal ini memberikan isyarat bahwa Allah ingin memberikan suatu hikmah dalam bentuk komunikasi baru kepada hamba nya. Saat Rasulullah berada di Masjidil Aqsa,dan masjidil haram untuk menuju ke langit  serasa sangat dekat dan cepat dalam proses perjalanan, Ini yang menjadikan seperti alam raya sangat kecil. Disini Allah memberikan suatu pembelajaran bahwa hambanya dalam proses berurusan kepadanya Allahu Rabbul Aalamiin..

Dari pemaknaan inilah yang membuat Rasulullah SAW keluar dari sempitnya dunia menuju keluasan kekuasaan Allah SWT . dari kecilnya Jazirah itu dan luasnya Alam raya. Dari kecilnya manusia -- manusia yang memusuhi Rasulullah SAW kepada kekuatan Allah SWT yang tidak terbatas. Allahuakbar ( Allah maha besar ) itu ucapan kita saat membuka shalat.

Dengan melihat kerajaan yang tidak terbatas ini, maka kesedihan ini hilang Seketika. Dari sini juga Rasulullah SAW mendapatkan satu kekuatan tangga naik orang mukmin menuju kelangit. Itu sebabnya, setiap Rasulullah SAW mengalami kesulitan yang paling dramatis selalu menyelesaikannya dalam shalat. Hal itu yang menyebabkan seluruh perintah shalat ini mewadahi seluruh kebutuhan psikologis dan ini satu -- satunya rukun islam yang tidak bisa di tinggalkan dalam situasi apapun. Masalah fundamental dalam dunia ini yang terlihat rumit akan menjadi mudah saat di bawak dalam Shalat, bawaklah seluruh keterbatasan kita ke dalam shalat agar mendapatkan kekuatan dari sumber yang tidak terbatas.

Maka shalat ini adalah sumber energi. Baik bagi diri secara individual maupun energi bagi perubahan. Setelah kita menyaksikan moment isra' mi'raj ini Rasulullah SAW langsung melakukan langka -- langka raksasa sesudahnya, menyiapkan pendirian negara Madinah, melakukan hijrah tiga tahun kemudian, dan kelak membebaskan Makkah. Makna shalat seperti inilah yang mesti kita ingat Kembali setiap kali kita mengenai peristiwa Isra' Mi'raj .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline