Lihat ke Halaman Asli

Budiman Hakim

TERVERIFIKASI

Begitulah kira-kira

Office Boy Saya Membuat Saya Menangis

Diperbarui: 22 November 2016   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alan dan saya. Gantengan mana?

Namanya Muhammad Dahlan tapi dia minta dipangilnya Alan, saaaah …keren banget yak? Alan ini berasal dari Desa Sukamanah, Kabupaten Bogor, jadi kalo ngomong logat sundanya kentel banget. Dia pernah mengecap pendidikan SMP sampai kelas 1 doang. Sekarang usianya 25 tahun dan bekerja sebagai Office Boy di MACS909.

 Sebagai Office Boy, Alan setiap hari menginap di kantor dan hanya pulang ke rumahnya saat week end. Orangnya sih baik, menyenangkan dan lugu. Semua penghuni kantor suka sama dia. Satu-satunya kekurangan yang dia miliki adalah dia orangnya telmi alias telat mikir. Tiap kali disuruh apa-apa, dia sering melakukan kesalahan. Kesalahannya sih nggak fatal tapi sering bikin dongkol. 

 Misalnya suatu sore saya lagi pengen ngopi, “Lan, kopi dong?”

 “Okay, Om. Kopi yang biasa kan?”

 “Iya jangan pake gula,” sahut saya.

 “Gue juga mau, Lan.” kata temen saya Asep, “Kalo gue pake gula yang manis.”

 “Okay,” kata Alan dengan suara yakin.

 Pas dateng ternyata Alan cuma bawa 1 cangkir kopi. Keruan aja saya jadi kesel, “Loh? Kok kopinya cuma 1, Lan? Itu buat siapa?”

 “Buat Om Bud. Emang Om Bud mau minum 2 cangkir?” jawabnya kebingungan.

 “Kamu gimana, sih? Kan Asep juga pesen kopi?” sahut saya sementara Asep cuma senyum-senyum aja karena sudah biasa melihat kelakuan Alan seperti itu.

 “Oh, Kang Asep mau ngopi juga?” tanya OB ini tanpa suara bersalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline