Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Komitmen Perusahaan bagi Pengembangan Masyarakat Sekitar

Diperbarui: 6 Juli 2024   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus Masalah

Negara Indonesia adalah salaha satu negara yang begitu banyak kekayaan alamnya, kekayaan alam yang dimiliki Indonesia begitu beragam diantaranya; minerala, batu bara, minyak bumi, rempah-rempah, dan lain sebagainya. Dari banyaknya kelimpahaan alam di Indonesia akan banyak pula para pemilik Perusahaan yang akan mengelola dan berkerja sama dengan negara dalam pengelolaan dan keuntungan alam yang dimiliki negara Indonesia.

Akan tetapi banyak juga Perusahaan-perusahaan besar yang hanya memetingkan untung dan tidak peduli denga keadaan masyarakat sekitar. Artinya negara harus tegas dalam Komitmen Perusahaan Bagi Pengembangan Masyarakat Sekitar, agar masyarakat tidak dirugikan baik dari segi vinansial maupun ekosistem lingkungan. Sehingga kebijakan negara harus tegas dan berani dalam mengakan komitmen Perusahaan ketika melanggar dan tidak memperdulikan pengembangan Masyarakat. Karena yang masyarakat inginkan adalah berkembang bersama dan tidak merugikan satu sama lain.

Salah satu contoh yaitu Seluruh perusahaan di sektor pertambangan batubara diminta menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) serta Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Kewajiban itu diatur melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1824 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. Salah satu perusahaan tambang batubara yang mengelola area tambang di Rantau Pulung, Kalimantan Timur (Kaltim), PT Arkara Prathama Energi, telah menunaikan Kepmen tersebut dengan menyalurkan kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dll. "Bentuk tanggungjawab sosial yang dilakukan Arkara Energi di berbagai bidang. Mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, organisasi kelembagaan komunitas masyarakat, hingga pembangunan infrastruktur desa sekitar tambang," ujar Direktur Arkara Energi, Ivan Victor Salim, dikutip, Minggu (19/5/2024). Ivan menuturkan, Arkara Energi telah menyalurkan CSR di bidang pendidikan, yaitu beasiswa anak berprestasi dan kurang mampu. Di bidang kesehatan, Arkara Energi juga telah melaksanakan sederet program kesehatan masyarakat di sekitar are tambang, peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan (nakes) desa, termasuk peningkatan sarana-prasarana (sarpras) kesehatan desa. Sementara di sektor kemandirian ekonomi, Ivan menyebut, pihaknya telah berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas dan akses masyarakat di area tambang dalam UKM, pengembangan UKM, dan membuka kans warga setempat untuk ikut serta dalam pengembangan UKM. Lalu di bidang sosial budaya, Arkara Energi menyalurkan bantuan pengembangan sarpras ibadah dan hubungan bidang keagamaan, bantuan bencana alam, bantuan kegiatan seni budaya, hingga bantuan kegiatan peringatan hari besar keagamaan.

Penyelesaian Masalah Dengan Pendekatan Kemandirian (The Self-Realince Approach)

Pemaparan diatas adalah sebuah kasus permasalahan bagi masyarakat di seluruh negara. Disini penulis ingin mengkaitkan apa yang telah dipaparkan dengan mengunakan pendekatan The Self-Realince Approach pendekatan ini dekenal dalam bahasa Indonesia sebagai "Pendekatan Kemandirian". Pendekatan The Self-Realince Approach bertujuan atau sebagai konsekuensi logis dari berbagai upaya negara dunia ketiga untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap negara industry, dan konsep dari pendekatan ini ada dua yaitu; pertama, Penekanan yang lebih diutamakan pada hubungan timbal balik dan saling menguntungkan dalam perdagangan dan kerja sama Pembangunan. Kedua, Lebih mengandalkan pada kemampuan dan sumber daya sendiri untuk kemudian dipertemukan dengan perdebatan internasional tentang Pembangunan.

Penulis melihat bahwa kasus diatas dan juga penyelesaian deng menggunakan pendekatan ini hanya saja mengambil point pertama dan tidak menyertakan point kedua. Langkah penyelesaian kasus yang dilakukan PT. Anarka Energi yaitu membuka peluang warga sekitar area tambang berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan. Bahkan, pihak manajemen Arkara Energi juga ikut membangun jembatan dan perbaikan jalan di sekitar area operasional tambang. "Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara, Arkara Energi terus mengedepankan komitmennya untuk tersu memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar tambang melalui sejumlah program tanggungjawab sosial," jelas Ivan. Ivan Victor Salim mengungkapkan, produksi batubara di Arkara Energi mencapai 1,4 juta ton sepanjang tahun 2023. Ivan menegaskan, di tahun ini target yang dibidik sama seperti realisasi tahun lalu. "Saat ini Arkara Energi menargetkan mampu memproduksi batubara 1,4 juta ton per tahun pada 2024. Angka ini juga telah dicapai oleh perusahaan pada tahun sebelumnya," ujarnya. Sebagai informasi, Arkara Energi selain fokus di bidang pertambangan batubara dan mineral, juga mengedepankan Social and Environment Awereness.

Tindakan yang diambil oleh PT. Anarka Energi sebagai point pertama dari pendekatan The Self-Realince Approach. Yaitu Penekanan yang lebih diutamakan pada hubungan timbal balik dan saling menguntungkan dalam perdagangan dan kerja sama Pembangunan bagi masyarakat sekitar. Dan membangun bagi masyarakat agar tidak adanya ketergantungan pada industry-industri, melainkan mengembangkan dan belajar untuk menghasilkan keuntungan bagi masyarakat dari kekayaan alam yang dimilki daerah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline