Lihat ke Halaman Asli

Budiman

Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Ketika Toilet Jadi Tempat Pelarian Siswa

Diperbarui: 14 Desember 2024   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi toilet sekolah jadi tempat favorit siswa (sumber: findlaw.com)

Salah satu fenomena yang sering dihadapi guru di sekolah,  adalah permintaan izin siswa untuk ke toilet selama jam pelajaran. Pada awalnya, ini tampak seperti kebutuhan sederhana. Namun, jika diamati lebih mendalam, pola-pola tertentu muncul yang justru mencerminkan dinamika pembelajaran di kelas serta hubungan antara siswa dan guru.

Izin ke Toilet: Alasan di Balik Alasan

Di luar kebutuhan fisik yang wajar, beberapa siswa tampaknya menggunakan izin ke toilet sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan emosional dan sosial lainnya. Berikut beberapa alasan yang kerap ditemukan:

Mengunjungi Kantin

Ketika siswa merasa lapar atau tidak fokus, mereka sering menggunakan izin ke toilet sebagai dalih untuk pergi ke kantin. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin kurang mempersiapkan kebutuhan dasarnya sebelum masuk ke kelas, atau bisa jadi waktu istirahat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Menghindari Pelajaran

Siswa yang merasa bosan atau kurang tertarik dengan materi sering menggunakan izin ke toilet untuk melarikan diri sejenak dari suasana kelas. Ini menjadi sinyal bagi guru untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan. Apakah materi terlalu sulit, kurang relevan, atau pendekatan yang dipakai kurang menarik?

Pulang ke Rumah

Beberapa siswa memanfaatkan izin ke toilet sebagai alasan untuk meninggalkan sekolah, biasanya karena alasan pribadi seperti lupa membawa buku atau merasa tidak nyaman di kelas. Ini menjadi tantangan dalam membangun rasa tanggung jawab siswa terhadap pendidikan mereka sendiri.

Menyembunyikan Aktivitas Terlarang

Dalam kasus tertentu, toilet menjadi tempat siswa menyembunyikan aktivitas yang tidak semestinya, seperti merokok atau menyimpan barang-barang terlarang. Hal ini mencerminkan kurangnya pengawasan dan komunikasi antara siswa, guru, serta pihak sekolah mengenai aturan yang jelas dan konsekuensinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline