Lihat ke Halaman Asli

Budiman Wiriakusumah

#ServiceAttitude Compassion Empathy & Creativity, Blognotes from Switzerland

Dapur Indonesia: Menaikkan Gengsi "Makanan Kakilima Indonesia" di Swiss

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13345997531012360342

Tidak banyak restaurant Indonesia yang berada di swiss,  yang wilayahnya hanya seluas Jawa Barat, ada 3 restaurant indonesia. Restaurant Bali di kota Fraschnacht yang berbatasan dengan wilayah Jerman & Austria, Restaurant Sindang Reret khas sunda di Hutwil yang berada di Kanton Luzern, dan satu lagi yang belum begitu lama berada di kota terbesar di swiss, Zürich, yang menjadi sorotan  masyarakat di daerah yang berbahasa jerman itu dan baru nerdiri sekitar satu tahun yang lalu. Bahkan jika kita mengunduh situs web wisata  "Tripadvisor" untuk mencari restaurant di kota zürich, nama Dapur Indonesia keluar dalam urutan pertama, dengan berbagai macam komentar dari para pengunjung yang telah mencicipi citra rasa Indonesia yang menurut mereka merupakan citrarasa yang otentik dan sangat disukai oleh masyarakat setempat. Dapur Indonesia sendiri hanya berkapasitas sekitar 50 tempat duduk, sehingga untuk dapat mencicipi citrarasa Indonesia yang otentik ini kita disarankan untuk memesan tempat sebelumnya. Sebagai makanan pembuka  pengunjung dapat memilih  dari berbagai makanan yang biasanya kita temukan justru dikaki lima di Indonesia, ambil contoh Martabak telur, disajikan dengan apiknya diatas piring kecil dengan tidak ketinggalan acar dan cabe rawitnya yang khusus diletakkan disebuah "Cobek" kecil  dan rasanya hmmmm betul-betul mengingatkan kita kepada martabak yang biasa dijual dimalam hari ini. Belum lagi pilihannya lainnya seperti Soto Betawie sangat tepat menjadi penghangat tubuh dikala udara agak sejuk dan rasanya benar benar mengingatkan kita kepada soto yang khas berasal dari jakarta ini dengan yang biasa dijual di Jl. Padang Jakarta! Diane Maweikere,  pemilik restaurant, sebelumnya pernah mencicipi pendidikan perhotelan di Swiss, yang secara cermat melihat  kesempatan unuk memperkenalkan kuliner Indonesia ini di dunia International dan justru mengambil makanan yang biasa disajikan di jalan--jalan untuk diperkenalkan kepada  Swiss, dan ternyata sambutan dari masyarakat swiss luar biasa, mereka sangat kagum akan citra rasa yang otentik dan mampu bersaing dengan makanan dari negara-negara asia lainnya seperti Thailand, China, Jepang dan Vietnam. Untuk makanan utama Diane berani menampilkan Nasi Rames,  Gudeg Ayam jogyakarta, Teri Balado, Bebek Goreng Singdanglaya yang berdampingan dengan makanan Indonesia yang sudah dikenal masyarakat swiss seperti Sate Ayam, Ayam Betutu, Ayam Rica-rica,Udang kemiri merah, tahu telur, sayur lodeh, Kangkung tauco dan masih banyak lagi pilihan menu lainnya yang sebenarnya di Indonesia sendiri adalah makanan yang dengan mudahnya kita dapatkan. Sebenarnya apa yang dilakukan Diane harus kita dukung sepenuhnya dan merupakan kesempatan emas untuk juga secara tidak langsung dapat meningkatkan ekspor non-migas Indonesia! Secara tidak langsung Dapur Indonesia melakukan diplomasi budaya melalui Citrarasa otentik Indonesia, kita tidak perlu merasa takut  untuk merubah rasa orsinil makanan Indonesia untuk dapat berlaga di Dunia Internasional dan berdiri sejajar dengan makanan asia lainnya yang lebih dulu berjaya di negara-negara Eropa Jika anda berkesempatan berkunjung ke Zürich jangan lupa mampir di dapur Indonesia: Dapur Indonesia Schaffhauserstr. 373 8050 Zürich - Oerlikon http://www.dapur-indonesia.ch/ http://www.tripadvisor.com/RestaurantSearch?geo=188113&pid=&q=Zurich%2C+Switzerland&cat=&src=




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline