" Hallo, kaum nitizen, selamat datang didunia penuh warna... Silahkan Log Inn, dengan Kata Sandi mu....."
Weeeewwww, wkwkwkwk.... Sandimu tidak valid, coba masukan lagi, lagi dan lagi, lagi, lagiiiii dan lagiiiii...
Maaf, sudah puluhan kali SANDImu salah. Accout di blokir.
Mungkin ulasan diatas sudah sering kita rasakan ditengah hiruk pikuk Industri 4.0. Mari kita bayangkan berapa PassWord untuk puluhan Medsos, Acount Bank, Acount Email, Account dan Account... puluhan bahkan ratusan acount kita miliki saat ini, semuanya dengan kunci masuk, dalam bentuk PASSWORD atau Kata Sandi.
Di era sekarang, dengan jaringan Tol Langit yang bisa tembus 30 MBPS, semua account memerlukan PW yang satu dengan yang lainnya tidak boleh sama agar para penyusup tidak bisa menembus Acount kita.
Dalam pekerjaan saya sebagai seorang Juru Ukur ada falsafah yang harus tetap dijalankan, "Walau peralatan ukur semakin canggih namun jangan lupakan, cara mengukur klasik, dengan cara lama".
Maksud saya, dengan puluhan bahkan ratusan acount setiap orang di era ini, sudah barang tentu, semua dari kita akan punya PW sejumlah Acount yang kita miliki. Lalu dimana kita menyimpan PW-PW itu,... kalau saya dalam sebuah catatan kecil, bagaimana dengan kalian Brotherr.....?
Kalau menyimpan dalam buku kecil, bisakah hilang? Atau menuliskannya di tembok ruang kerja di rumah kita, kalau temboknya runtuh...?
Baik... kita butuh pihak ketiga untuk menyimpan Sandi-sandi kita, bagaimana pihak ketiga itu bisa dipercaya? Tentu kita akan mengembangkan model, atau sebuah aplikasi atau enkripsi atau bahasa program yang tertentu atau apalah namanya, agar, pihak ketiga yang dipercaya sebagai Penjaga PW kitapun tidak tahu PW kita untuk sebuah Acount yang kita miliki. Disini tentu pihak ketiga akan mengenakan tarif dari jasa Penitipan PW-PW kita. Berarti akan ada transaksi, modal dan investasi yang bisa dikembangkan.
Okey.... itu hanya ide sederhana, yang sudah puluhan hari menyesaki otak kiri saya. Barangkali pemirsa ada yang tertarik.
Hatur Nuhun.....