Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Anggota DPR itu Lebih Kurang Sama Dengan "Karyawan Kontrak"

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ibarat kata-kata populer di masa Orde Lama tepatnya kala PKI "dituduh" menjadi dalang pemberontakan alias kudeta yakni "progressif revolusioner".

Memang kata-kata itu pantas ditujukan bagi para wakil rakyat yang duduk di "kusi mahal" DPR periode 2009 - 2014, kalau boleh kita sebutkan apa ciri anggota DPR saat ini (bahkan saat orde Baru) ;

- datang

(ketemu sahabat, sesama anggota dewan, bercengkrama, bercanda, ketawa-ketawa entah sebabnya apa, lalu      mulai bicara pelan..psst pasti ini ada proyek ini, proyek itu, pamer kostum bahkan ada yang salah kostum, pamer gadget..ponsel, teblet dan arloji bagus, wallahualam)

- duduk

(masuk ke ruangan, mulai memisahkan diri per partai per golongan bahkan per gender dan per usia - memilih tempat duduk yang paling belakang, karena bisa nyambung ngobrol yang tadi, atau , mulai kasak-kusuk gosip dan bahkan suka nggak tahu bahwa pimpinan sidang atau rapat sudah mulai masuk membuka sidang)

- diam

(nah..ini bisa diartikan macam-macam, jika dia anggota dewan yang peduli rakyat pasti diam karena mendengar dan merasakan apa yang dirasakan rakyat, ada lagi versi diam karena nggak mudeng karena pembicaraan semakin rumit dan berbelit bahkan kehilangan topik - satu versi lagi, diam tak bergerak semua panca indranya, ini bisa diartikan tidur di kursi enak dengan semilir angin dari penyejuk udara, bahkan ada yang sampai menetes liur dari sudut bibirnya atau terjadi "dengkuran" frekuensi ringan", yang lebih parah lagi.."frekuensi dahsyat" terutama yang body nya besar, gendut, banyak lipatan di lehernya, dan bibir mulai monyong ke depan, mau tahu satu lagi ? Diam, karena ada aktivitas yang nggak ada urusannya dengan nasib rakyat, SMS- an , BBM- an bahkan TABLET- an, ada juga yang browsing situs olahraga atau situs porno, mau lebih ekstrim lagi ? Jangan-jangan ada yang main game Poker atau malah main tetris serta Mario Bros...kacaulah !!!)

Jika mau kita lihat dari sisi yang berbeda, bahwa sebenarnya "anggota DPR" itu sama dengan "karyawan kontrak", duduk disana selama lima tahun, apa yang terjadi dengan karyawan kontrak ?

- seharusnya

a) bekerja sebaik-baiknya, mencari perhatian secara positif terhadap atasannya atau amanah terhadap yang memilihnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline