Lihat ke Halaman Asli

Qwerty Fever !!

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak ponsel popular di Indonesia pada medio 90-an. Maka, seperti tak terbendung animo orang untuk memiliki gadget yang satu ini. Diawali dengan bentuk yang besar, layaknya batu bata dan berat yang lumayan. Bahkan ada joke yang berkembang luas saat itu, “Wah..bagus juga tuh buat melempar anjing..”. Begitulah, ponsel semakin berkembang dari waktu ke waktu, mulai dari bentuk, sampai fasilitas yang ada di ponsel itu sendiri. Lucunya, agak terbalik dengan perilaku orang asing, dimana mereka tak begitu peduli dengan bentuknya, yang penting adalah si ponsel bisa buat nelfon dan SMS (walau tak sedikit juga mereka yang punya ponsel canggih, namun itu lebih kepada tuntutan tugas saja). Nah, hebatnya orang Indonesia, coba lihat sekarang di sekeliing anda, hampir semua orang punya ponsel, sampai pada tukang asong rokok pun ada ! Jika dulu, dari 10 orang, yang punya ponsel hanya 3 orang. Nah, hal itu berbeda saat ini, dari 10 orang, yang punya ponsel 20, bahkan bisa lebih. Hal ini terjadi karena, berkembangnya jaringan yang tak hanya dimonopoli oleh GSM, tetapi juga CDMA, sehingga menuntut setiap individu memiliki minimal 2 ponsel dipakai buat memilah-milah kepentingan bertelefon, atau dengan siapa dia punya lawan bicara. Belum lagi jika seorang pemakai ponsel punya lebih dari dua provider, maka secara logika penuhlah semua saku yang ada ! Satu di saku baju, masing-masing satu disaku celana kiri dan kanan, bahkan masih ada satu lagi di saku belakang, belum puas juga…ada satu yang dipegang kesana-kemari. Memanglah ! Tak boleh sedikitpun setiap sosok di negeri ini ketinggalan trend ataupun mode. Dimana ada kerumunan, hayo…kita ikut. Sekalian menjelaskan secara implicit bahwa aku nih..orang modern, mampu dan terkoneksi pada banyak orang. Terkadang terbesit rasa salut juga pada beberapa teman yang masih memakai nomer ponsel yang itu-itu saja, bahkan sang nomor sudah digunakannya sekitar 8-10 tahun. Benar-benar konsisten ! Begitu juga gadget nya, tetap memperbarui tapi tak perlulah mengikuti dunia sekitar, bisa sampai blue tooth dan akses e-mail saja sudah lebih dari cukup, yang penting stock pulsanya melimpah bahkan unlimited. Wow..judul di atas koq belum dibahas ya.. Qwerty fever !! Sejak ponsel bermerek BlackBerry diluncurkan kurang dari 2 tahun yang lalu, ada seperti demam baru yang melanda bagi penguna ponsel di negeri ini. Bentuk yang stylish, wide screen dan tuts yang tidak menumpukkan huruf pada satu tombol, jadi kalau mencet huruf C, nggak perlulah jauh-jauh ke tombol ABC, cukup tekan tombol C layaknya papan keyboard computer. Belum lagi fasilitas di dalamnya yang berjudul “multi-multian”, apakah itu multi media, multi facilitas  atau juga kemampuan koneksi yang lebih private, dengan jaringan RIM yang dikembangkan si empunya BlackBerry. Ternyata, design BB yang cenderung berbeda dari design ponsel yang ada selama ini, membuat beberapa produsen ponsel yang secara tradisional menguasai pangsa pasar negeri ini menjadi “gatal tangan” juga untuk menjadi pengikut style nya BB, belum lagi ponsel yang berharga murah asal Cina..walhasil dari 10 orang yang berjalan disekitar kita, 8 diataranya menenteng ponsel berbentuk layaknya BB. Bentuk yang fenomenal itu dinamai : QWERTY, mengapa harus nama itu, yang jelas-jelas susah dilafalkan, memakai padanan huruf yang aneh dan terlebih nggak ada artinya ? Ternyata, nama QWERTY itu diambil dari huruf-huruf di tombol-tombol paling atas dari ponel tersebut, yang dieja dari kiri ke kanan. Nah, biar gampang..disebutlah QWERTY. Jadi yang selama ini ponselnya bukan bermerek BB, disebut saja ponsel Qwerty. Akibat bentuk yang sangat tak lazim pada awalnya itu, BB ataupun ponsel merek lain yang mengadopsi bentuk Qwerty sangat merajai pasaran. Bahkan seorang pedagang ponsel disalah satu mal terkenal di kawasan Kuningan mengatakan, jangan coba jual ponsel anda yang bukan bentuk Qwerty, karena anda akan miris melihat harga yang ditawarkan jauh terdepresiasi dari harga belinya yang mencapai 70% lebih. Maka, siap-siaplah sakit hati dan mulailah ber-qwerty !!! Tapi yang namanya trend atau kode tetaplah berlalu sesuai masanya, baik itu cepat atau lambat. Pesan beberapa orang dalam menyikapi perkembangan penggunaan ponsel dewasa ini sangat bijaksana jika kita ikuti, belilah ponsel yang menurut anda berguna, jangan karena guna-guna. Jelas, suatu saat era Qwerty akan berakhir, karena ada “macan” baru di fitur bentuk ponsel yang siap menerkam penggila mode saat ini, dialah ponsel Android !! Nah ! What’s up ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline