Waktu berjalan begitu cepat, mencoba mengejarnya adalah tindakan yang sia-sia. Rasanya baru kemarin mengikuti pembukaan KKN di Universitas Pelita Bangsa. Jika harus diingat, maka rekaman dalam benak akan mudah berselancar menuju pembukaan KKN saat itu. Namun kini sudah hari ke enam mahasiswa berada di tengah masyarakat. Menandakan semakin tipis waktu yang diberikan untuk mengabdi dan memberi manfaat pada lingkungan yang ditempuh hanya satu bulan.
Salah satu dari sekian kelompok KKN yang diterjunkan di masyarakat adalah KKN Desa Cilangkara Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi. Desa yang terletak tidak jauh dari kawasan industri dan Mall terbesar se-Asia Tenggara 'Aeon Mall' Deltamas. Namun jika dijelajahi seakan berada jauh dari keramaian.
Beruntung bagi mahasiswa KKN Cilangkara dapat menikmati suasana pedesaan yang belum banyak sentuhan teknologi dan keramaian masa kini. Membaur dengan masyarakat berusaha memberi manfaat.
Pada hari ke enam mahasiswa KKN Cilangkara tak segan mengangkat cangkul bersama petani untuk menanam cabai. Tak hanya itu pengamatan mereka tertuju pada sepanjang jalan menuju rumah warga tanpa lampu, terbayang hanya gelap jika malam tiba. Menjadi perhatian mahasiswa agar sepanjang jalan itu disinari lampu di malam hari.
Di titik lain sebagian mahasiswa KKN berada di sekolah SDN 1 Cilangkara bertemu dengan guru membahas jadwal mengajar anak-anak. Antusias guru sekolah atas kehadiran mahasiswa menambah semangat mereka dapat bersama anak-anak di ruang kelas. Berbagi ilmu, menyemangati belajar, bermain dan gembira.
Tidak berhenti di situ selepas bertemu dengan guru mahasiswa langsung menemui tokoh lingkungan yang tidak jauh di sekolah.
Ketua RT 06 bapak Samsudin bercerita bahwa pada saat pembukaan KKN di kantor desa sebenarnya sudah siap berangkat menghadiri acara, namun diurungkan karena mendadak sakit. Dengan bahasa Sunda bercampur bahasa Indonesia beliau menuturkan. Saat ditanya aktivitas warga, beliau menyampaikan buruh tani dan kalangan mudanya bekerja di pabrik. Di teras mushola kurang lebih setengah jam mahasiswa bersama pak Samsudin.
Di sore dan malam hari selepas magrib aktivitas mahasiswa berada di TPA mengajarkan Iqro' dan Al-Qur'an kepada anak-anak. Cukup lelah seharian membaur dengan masyarakat berusaha memberi kontribusi sesuai kemampuan. Namun nenikmati rangkaian hari-hari KKN adalah obat menghilangkan rasa letih dan lelah.
Satu bulan adalah waktu yang singkat bagi mahasiswa di tengah warga untuk belajar dan mengabdi pada masyarakat Desa Cilangkara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H