Lihat ke Halaman Asli

Budi kenzin

Manusia Biasa

Kemudahan di Penghujung Jalan

Diperbarui: 21 November 2020   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Momen ini saya alami pada tahun 2018 tepatnya di bulan Februari. Saat itu saya di tunjuk sebagai ketua panitia dalam acara Milad sebuah Komunitas untuk menggelar Tabligh Akbar. Rentan waktu yang disiapkan untuk menggelar agenda tersebut dari bulan November 2017 sampai hari pelaksanaan di bulan Februari 2020.

Sejak muncul ide untuk menggelar acara Milad (ulang tahun) Komunitas yang saya ikuti. Saya bersama pengurus membentuk kepanitiaan Milad sebagai langkah awal menggelar agenda. Kami mencari calon pantia dengan melakukan Oprek (Open Rekruitmen) untuk mengajak anggota Komunitas menjadi panitia kegiatan.

Alhamdulillah, langkah awal membentuk kepanitiaan berjalan lancar. Hampir seluruh panita yang tergabung untuk suksesi Milad di isi oleh kaum muda.

Komunitas yang saya ikuti adalah komunitas yang mengajak kaum Muslimin dan Muslimat untuk membiasakan membaca Al-Quran setiap hari. Yaitu Komunitas One Day One Juz kepengurusan Kabupaten Bekasi.

Anggota yang tergabung dalam komunitas ini diikuti oleh beragam usia, dari anak kecil, anak muda hingga orang tua. Rekrutmen yang kami buka untuk kepanitiaan Milad ternyata menarik minat dari kaum muda.

Kami pun melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu membagi orang per orang untuk mengisi pos kepanitiaan dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Bidang-bidang. Sekitar dua minggu kami melakukan penyusunan kepanitiaan dari rekrutmen sampai terbentuknya susunan panitia lengkap.

Saya diminta untuk mengisi Pos Ketua panitia. Awalnya ada keraguan antara menerima amanah atau tidak. Karena saya khawatir tidak bisa menjalankan amanah, sehingga terbayang acara akan berantakan.

Namun dengan masukan dan saran dari teman-teman bahwa sebagai ketua tidak harus memikirkan segalanya. Karena urusan ini akan di pikul bersama.

Akhirnya saya menerima amanah jadi Ketua panitia. Meskipun setelah saya resmi jadi ketua panitia saya merasa memiliki tanggungjawab besar untuk mensukseskan acara ini.

Tabligh Akbar ditargetkan mengundang peserta seribu orang. Dari anggota Komunitas, lintas Komunitas, Majelis Taklim dan Masyarakat umum. Lokasi acara ditentukan di Masjid yang dianggap strategis agar memudahkan orang untuk mendatangi Tabligh Akbar.

Untuk menarik orang agar mau mengunjungi Tabligh Akbar kami mencoba menghadirkan Ustadz yang sudah populer. Namun karena rentan waktu yang singkat hanya empat bulan kami gagal mengundang Ustadz kaliber nasional. Akhirnya kami mengundang Ustadz yang cukup dikenal oleh kalangan anak muda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline