Sebuah cerita dari petani di kedung ombo mengenai penanaman buah mangga apel atau juga di sebut mangga ningrat. Mangga ini rasanya masam sangat masam, namun setelah di beri pupuk TSB rasanyapun berubah drastis. Rasa buahnya yang masam ketika masih muda menjadi ciri khas jenis mangga ini bentuk buahnya yang mirip apel pada umumnya karena ada semburat warna merah dan hijau layaknya buah apel, begitu. Dan, Mangga Apel (Mangifera Indica) adalah mangga yang manis rasanya bentuknya bulat seperti apel kulitnya rada kemerah merahan dan ada juga yang full merahnya, begitu. Dan, Aromanya harum dan mengundang selera untuk menikmatinya, begitu.
Mangga jenis ini katanya ditanam dengan jarak antar pohon 4 meter dan untuk memudahkan perawatan dan permanenan mangga maka tinggi pohon dipertahankan sekitar 2 m dengan cara memangkas cabang dahan pohon secara teratur, begitu. Dan, Untuk mengatur jumlah buah supaya besarnya seragam setiap cabang dahan pohon yang akan mengeluarkan buah diusahakan hanya berranting dua, begitu. Dan, Untuk menjaga mangga menyebar merata dengan posisi mudah dijangkau untuk perawatannya setiap ranting pohon yang terdapat mangga digantung dengan tali, begitu. Dan, Untuk membuat buah mangga matang dipohon dengan kwalitas bagus setiap buah dilindungi dengan jaring lentur yang digantung dengan tali putih berkait hijau, begitu. Dan, Buah yang sudah matang akan terlepas dari tangkainya secara alami tanpa dipetik dan tetap terbungkus jaring lentur yang masih menggantung, begitu. Dan, Dengan demikian kulit mangga yang telah matang tersebut tetap mulus dan tidak rusak, begitu. Dan, Pada masa panen tiba pengambilan mangga matang dilakukan setiap hari, begitu. Dan, Satu pohon mangga dapat menghasilkan 150 – 200 buah, begitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H