Lihat ke Halaman Asli

Peringkat Web Kampus Indonesia Jeblok

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13754250911038761197

Peringkat Webometrics Edisi Agustus baru saja dirilis tanggal 2 Agustus 2013. 358 Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia termasuk yang dinilai oleh Webometrics.  Website PT di Indonesia kembali harus berada di bawah PT di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Thailand menempatkan 8 perguruan tinggi di Top 100 Asia, diikuti Malaysia dengan 3 PT, dan Singapura dengan 2 PT. Bahkan National University of Singapore (NUS) menempati peringkat pertama Asia. ITB yang jadi jawara Indonesia hanya menempati posisi 110 di Asia. Secara umum PT di Indonesia mengalami penurunan peringkat dibandingkan edisi sebelumnya. UGM yang pada edisi sebelumnya mempunyai peringkat dunia ke-440 kini merosot ke posisi 640. UI merosot dari 581 ke 653, demikin juga ITB dari 497 ke 600. Kali ini tidak ada kampus di Indonesia yang masuk Top 500 dunia, seperti tahun lalu yang menempatkan UGM dan ITB. Faktor penyebab penurunan peringkat tersebut bisa dicermati dari metodologi pemeringkatan Webometrics. Pemeringkatan website kampus sedunia versi Webometrics menggunakan empat indikator yaitu Impact, Presence, Opennes, dan Excellence. Indikator pertama, Impact menunjukkan visibilitas atau keterlihatan sebuah situs web PT di dunia maya. Indikator ini diukur dengan banyaknya tautan dan situs lain yang memberikan tautan ke situs PT tersebut  dengan menggunakan mesin pencari Majectis SEO dan Ahrefs. Secara teknis, ada dua ukuran yaitu jumlah backlink dan reffering domain. Web ITB menjadi yang terbaik di Indonesia, namun hanya menempati posisi 195 dunia untuk indikator Impact. Peringkat terbaik di dunia untuk indikator impact diduduki bersama oleh Harvard dan MIT. Jumlah backlink dari Harvard, berdasarkan Majestic SEO, mencapai 577,774,657 tautan. UI yang memiliki 46,665,329 tautan jelas kalah jauh. Angka tersebut secara umum menunjukkan bahwa laman Harvard banyak dirujuk oleh situs-situs lain di seluruh dunia. Indikator kedua, Presence adalah jumlah halaman web yang terindeks oleh mesin pencari Google. Indikator ini secara umum menunjukkan jumlah informasi yang disajikan di sebuah website kampus. Kampus yang paling banyak halaman webnya di Indonesia adalah Universitas Indonesia dan menempati peringkat ke 114 di dunia. Berbagai jenis informasi pun tersaji di laman kampus. Jumlah halaman web pada situs UI mencapai lebih dari 6 juta halaman. Sebagai perbandingan, Harvard menjadi terbaik di dunia untuk Presence ini dengan  jumlah halaman mencapai 8780000 halaman. Indikator ketiga, Opennes menunjukkan jumlah dokumen dengan format pdf, doc, docx, dan ppt yang terindeks oleh Google Scholar. Untuk indikator ini, peringkat kampus-kampus di Indonesia relatif baik dibandingkan 3 indikator lainnya, dengan Universitas Negeri Surabaya  yang menjadi peringkat pertama di Indonesia, bahkan menempati peringkat dua dunia. Berbagai dokumen yang terindeks Google Scholar biasanya ditempatkan dalam paper repository, ejournal, atau homepage dosen. Soal keterbukaan ini, kampus-kampus di Indonesia memang getol mengunggah berbagai dokumen, mulai dari bahan ajar dosen, publikasi ilmiah, bahkan naskah yang bersumber dari skripsi, thesis, dan disertasi sehingga bisa diakses oleh publik secara gratis. Sayangnya keterbukaan ini baru sebatas kuantitas saja dan belum tentu dokumen tersebut berupa artikel ilmiah. Karena Artikel Ilmiah Parameter terakhir adalah Excellence yang diukur berdasarkan jumlah artikel yang terindeks di Scimago yang memuat jurnal-jurnal yang terindeks Scopus. Pada indikator inilah kampus-kampus di Indonesia terpuruk.  Indonesia menempati peringkat ke 64 di dunia, atau masih, lagi-lagi kalah dari Singapura, Malaysia, dan Thailand yang menempati posisi 32, 42, dan 43. Pada peringkat Webometrics edisi Agustus 2013 , perguruan tinggi di Indonesia yang menempati posisi tertinggi untuk indikator Excellence adalah UI, namun peringkat di dunianya hanya menempati posisi ke-1782 di dunia. Kalah jauh dari jawara Malaysia, Universiti Sains Malaysia, yang indikator Excellence-nya menempati peringkat 476, atau NUS dengan peringkat 43 di dunia. Peringkat Webometrics memang hanya menunjukkan kehebatan kampus di dunia maya. Namun jika ditelaah kampus-kampus yang masuk Top 10 Dunia, kampus-kampus tersebut secara akademik tergolong jempolan juga. Seperti edisi-edisi webometrics sebelumnya, top 10 dunia didominasi oleh kampus-kampus di Amerika Serikat. Top 10 Dunia Top 10 Asia

13754251511615730210

Top 10 ASEAN

1375425197341704875

Top 10 Indonesia

13754252981800213219

Pemeringkatan Webometrics selangkapnya dapat dilihat di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline