Lihat ke Halaman Asli

Jakarta, Gudang Uang Tua Kaya.

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberapa kaya Jakarta di usia ke-485? Yuk kita simak data terbaru dari Bank Indonesia, atau lebih dikenal dengan Statistik Perbankan Indonesia (SPI). SPI edisi terbaru – per April 2012 - dirilis oleh BI pada tanggal 15 Juni 2012.

Total simpanan masyarakat, arau sering disebut dana pihak ketiga, yang disetor di Jakarta sebesar Rp 1.407,3 Triliun, atau 49,53% total nasional. Artinya, uang mengalir deras dari pundi-pundi orang beruang ke bank-bank yang berlokasi di Jakarta. Dan itu hampir setengahnya. Berikut 5 besar provinsi pengumpul simpanan masyarakat.


  1. Jakarta, Rp 1.407,3 Triliun (49,53%)
  2. Jawa Timur, Rp 256,3 Triliun (9,02%)
  3. Jawa Barat, Rp 229,0 Triliun (8,06%)
  4. Jawa Tengah, Rp 131,5 Triliun (4,63%)
  5. Sumatera Utara, Rp 128,8 Triliun (4,53%)


Bagaimana dengan arus uang masuk dan keluar Jakarta? Mari kita simak statistik pembayaran per Mei 2012.  Kali ini kita menggunakan data transaksi RTGS regional. RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar Peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual.

Penerapan Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS) di Indonesia dimulai sejak tanggal 17 November 2000. Kehadiran sistem BI-RTGS di Indonesia sebagai sarana settlement (penyelesaian akhir transaksi pembayaran) sangat penting mengingat transaksi pembayaran perbankan bernilai besar merupakan mayoritas dari total transaksi pembayaran di Indonesia.

Nilai transaksi RTGS regional jadi bukti lain bahwa Jakarta memang pusat perputaran uang. Transaksi di Jakarta sendiri – disebut transaksi From-To - mencapai Rp 335,4 Triliun pada bulan Mei 2012. Transaksi dari Jakarta ke luar Jakarta – disebut transaksi transaksi From - mencapai Rp 744 Triliun, sedangkan dari transaksi dari luar Jakarta ke Jakarta – disebut transaksi To - sebanyak Rp 814,9 Triliun. Wuih, angka terakhir itu menunjukkan begitu besarnya uang mengalir ke Jakarta, termasuk yang berasal dari kota atau daerah lain di Indonesia.

Kota atau daerah mana saja yang perputaran transaksi internal (transaksi From-To) terbanyak? Berikut peringkat lima besar:.


  1. Jakarta, Rp  Rp 335,4 Triliun
  2. Surabaya, Rp 20,7 Trilun
  3. Medan, Rp 11,3 Trilun
  4. Bandung, Rp 6,6 Triliun
  5. Pekanbaru, Rp 5,6 Triliun


Memang bak bumi dan langit melihat nilai transaksi antara Jakarta dengan kota/daerah lain. Sekarang mari kita lihat kota atau daerah yang paling getol mendapat kiriman uang dari luar daerahnya.


  1. Jakarta, Rp 814,9 Triliun
  2. Surabaya, Rp 41,5 Triliun
  3. Medan, Rp 26,2 Triliun
  4. Bandung, Rp 24 Triliun
  5. Banda Aceh, Rp 22,7 Triliun


Ya, Jakarta memang relatif tua. Namun bak pepatah: tua-tua keladi. Jakarta makin tua makin menjadi. Jadi lebih baikkah?

---

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline