Lihat ke Halaman Asli

Dosen Bisa "Garing" Saat Mahasiswa Daring

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan coba melawan sang kompetitor yang memang serba tahu, serba bisa, dan bisa melayani para pencari ilmu kapan saja di mana saja. Haruskah Dosen menyerah dari sergapan dunia maya?

Ini bukan menapikan peran dosen, namun coba saja cermati kondisi mutakhir saat ini. Semua orang bisa pintar tanpa perlu mengandalkan dosen semata. Ruang dan waktu bagi dosen untuk berorasi semakin sempit. Kini ruang dan waktu lebih dipergunakan oleh mahasiswa untuk menggauli dunia maya. Buah dari pergaulan tersebut bisa saja berupa pengetahuan yang tidak diterima dari dosennya. Kini pengetahuan bukan lagi wilayah kekuasaan dari dosen.

Saya teringat kisah  Dosen yang merasa “dipermalukan” di depan kelas.

Memang sudah eranya jika mahasiswa membawa notebook, ipad, atau segala macam gadget yang bisa mengakses internet. Kebetulan Sang Dosen memang tidak melarang mahasiswanya mengakses internet pada saat kuliah. Sang Dosen berkeyakinan bahwa pesonanya bisa mengalahkan keinginan mahasiswa untuk melirik dunia maya di saat kuliah. Kelihatannya Sang Dosen merasa tertantang. Siapa tahu kepiawaiannya di depan kelas bisa menarik perhatian mahasiswa, mengalihkannya dari godaan dunia maya.

Dengan percaya diri tinggi Sang Dosen pun bercerita dengan suara lantang. Berbagai teori dan definisi pun berhamburan dari mulutnya. Sejauh ini upayanya berhasil membuat kelas hening mencekam. Akhirnya kelas pun bisa saya kuasai, begitulah dugaannya, walaupun masih skeptis dengan penyebab keheningan tersebut. Bisa saja mahasiswa memperhatikannya, atau bisa pula mereka lebih asyik berselancar di dunia maya karena bosan dengan ceramahnya

Tiba-tiba ada mahasiswa berteriak sambil mengacungkan jari tangannya.

“Pak, kok materinya berbeda dengan materi yang ada di google?”

Sang Dosen pun terperangah. Keringat dingin pun mulai muncul. Sang Dosen pun mulai khawatir dengan penguasaan materinya, yang memang baru dibaca sehari sebelumnya, atau lebih tepatnya malam harinya. Itupun hanya membaca sekilas materi kuliah yang sudah lama tersimpan di komputer jadulnya.

“Apanya yang beda?”

Sang Dosen berusaha menenangkan diri dengan wajah sedikit ditekuk biar tetap terkesan serius dan berwibawa.

“Di sini dikatakan teori itu sudah banyak ditinggalkan!”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline