Lihat ke Halaman Asli

Buih Itu Bernama kenangan

Diperbarui: 8 September 2016   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: weheartit.com

Terima kasih buat semuanya,,,
Kisah yang ,membuatku lebih dewasa dan tangguh…
Cinta .. terindah dalam hidupku.’..

Aku akan pergi,,,
entah sampai kapan,,,
mungkin nanti di suatu saat jika kita ditakdirkan untuk bertemu…
Aku akan mentap wajahmu…meyakinkan hatiku…
bahwa kamu pernah jadi milikku…Di masa lalu…
Lalu aku akan tersenyum, menyapamu, “bagaimana kabarmu....?”
Dan kita akan saling bertukar cerita, Tapi berjanjilah, tak kan kau ungkit semuanya. Tataplah  aku dengan tatapan tajammu seperti dulu..

dan yakinkan hatimu ...seolah aku hanya seorang kawan dari masa lalumu…
Lalu biarkan mata dan hati kita bercerita mengulang semua kenang. dan Kembali berjani..."hanya itu" ..tidak akan lebih, 

bahkan tak kan terucap dari bibir kita. Berjanjilah, kau akan melakukannya buatku…
Dan ketika waktu kembali berlalu dan pertemuan kita telah habis, lupakan semuanya, seolah kita tak pernah bertemu….

Lalu kita lanjutkan alur hidup kita masing-masing,,,
kelak akan kuceritakan hujaman kenangan ini pada seseorang …
Dan menceritakan Betapa Hebatnya Seorang ****  

Kenangan  terbaikku…
Kemudian, kembali melupakan smuanya…

Cukup dikenang ...jangan sampai berlinang

Selalu ada sekat kosong dalam hati untuk menyimpan keindahan menyakitkan ini

(sebaknya kenangan itu tergantikan oleh anugrah hadirnya insan-insan hebat di sekelilingku...family)

(beberapa kata disarikan dari "my anonymous")




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline