Kembali untuk yang kesekian kalinya, sinawubersamalele.blogspot.com kembali mengurai tentang kawan-kawan kini resmi menyandang sebutan‘ petani’-petani budidaya lele yang sukses.
Kali ini adalah saatnya untuk Bpk, Harjoko.Harjoko (52 tahun), Contoh lain pelaku usaha pembesaran lele yang sukses. Awalnya, sekitar tahun 1997, Ayah satu putra ini hanya mengelola 10 kolam yang berlokasi dilahan persawahan miliknya, di dusun mangkubumen, desa tegalrejo, boyolali, berkat ketekunan dan sikap pantang menyerah, kini ia telah memiliki 70 unit kolam di lokasi yang sama. Tiap kolam rata-rata berukuran 50-60m2 dan tinggi air kolam 1m. Kolam seluas 60m2 oleh harjoko ditebari bibit lele sebanyak 20.000 ekor.hasil panen lele yang ia dapat sekitar 1,6-1,7 ton lele per kolam. Jadwal panen lele di kolam milik Harjoko rutin setiap hari. Setiap hari ia mengirim lele komsumsi ke Yogyakarta sebanyak 600 kg. Jika rata-rata tiap minggu panen lele di kolam Harjoko sekitar 4 ton per minggu maka dalam satu bulan mencapai 16 ton. Jika dirupiahkan, omset yang diperoleh harjoko sekitar RP 184.000.000,00 per bulan. Lele produksi Harjoko hampir semuanya di pasarkan ke Yogyakarta. Untuk lele yang berukuran besar, di atas 200 g/ekor, biasanya diambil tengkulak untuk dimasukan ke kolam pemanjingan di sekitar Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah.
Selain usaha pembesaran lele, Harjoko juga menjadi agen pakan lele. Pakan lele tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan di kolam miliknya, juga untuk petani plasma binaannya. Petani lele yang mengambil pakan darinya, biasanya lele hasil penen petani tersebut dijual ke Harjoko.
Jumlah karyawan Harjoko ada lima orang, terdiri dari dua pegawai tetap dan tiga orang pegawai tidak tetap. Tugas pegawai tetap yaitu memberi pakan dan mengganti air kolam. Setiap pegawai tetap bertanggug jawabmengelola 35 unit kolam. Sementara itu, pegawai tidak tetap bertugas hanya jika di perlukan saja. Misalnya, ketika akan panen dan untuk mengangkut pakan. Pegawai tetap diberi gaji sekitar RP650.000,00/ orang / bulan, sedangkan pegawai tidak tetap upahnya RP70.000,00/hari.
Usaha pembesaran lele yang dilakoni oleh harjoko sampai sekarang telah berjalan sekitar 13 tahun.menurut harjoko, menjaga kestabilan produksi lele sangat penting.umumnya, para pedagang besar atau pengumpulan lele menghendaki pasokan leleyang rutin dan kontinu.berkat usaha pembesaran lele pula, harjoko dapat menguliahkan anaknya yang pertama hingga pascasarjana (S2) di UGM Yogyakarta, meskipun dia sendiri hanya tamatan sma. Selain itu, dari hasil usaha lele, ia sudah bisa memiliki dua buah mobil, tiga sepeda motor, dan beberapa bidang tanah.
Kiat suksesnya dalam usaha budidaya lele adalah pembudidaya harus tekun dan pengelolaanya harus intentif.Usaha pembesaran lele bukan kerjaan sampingan,tetapi harus menjadi pekerjaan utama.Dalam usaha pembesaran lele tidak boleh setengah-setengah pengelolaanya, tapi harus total.
Sumber : Kholish Mahyuddin, S.Pi.,MM