Lihat ke Halaman Asli

Kontra terhadap Penghapusan Pelajaran TIK di Kurikulum 2013

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saat menulis opini ini, saya sedang mengikuti sebuah workshop di Surabaya. Workshop ini berhubungan erat dengan pelajaran T.I.K atau yang sering disebut Teknologi Informasi dan Komputer. Banyak guru yang mengikuti workshop ini, tidak hanya dari kalangan guru T.I.K tetapi juga ada guru yang mempunyai basic pendidikan dari pelajaran Bahasa Inggris dan Seni Budaya Dasar (SBD). Terlihat para guru antusias dan fokus terhadap materi workshop ini karena mereka berpikir workshop ini menarik. Pikiran kritis saya kembali ke sebuah pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawab yaitu Mengapa pelajaran komputer malah harus dihapuskan di Kurikulum 2013 padahal banyak sekali siswa dan bahkan guru belum bisa mengoperasikan benda canggih seperti komputer.
Perdebatan panjang dan masih banyak menyisakan pertanyaan - pertanyaan yang belum bisa dijawab. Banyak kalangan menilai bahwa sangat disayangkan pelajaran T.I.K dihapuskan karena masih banyak siswa dan bahkan guru dinilai GAPTEK (Gagap Teknologi). Kita tahu bahwa para siswa dan guru dituntut untuk "uptodate" dengan berkembangnya teknologi informasi di dunia saat ini tapi hal itu akan sia-sia jika pelajaran T.I.K dihapuskan. Ada 2 alasan kuat kenapa pelajaran T.I.K harus wajib ada dalam Kurikulum 2013. Alasan pertama adalah siswa pada jaman ini sudah terbiasa dengan bahasa Browsing, downloading dan uploading. Mereka dalam mencari tugas sekolah selalu menggunakan internet sebagai penyelesaian. Dan saya yakin bahwa mereka belum benar-benar fasih dalam pencarian tugas lewat internet. Hal itu bisa dibilang bahwa ilmu mereka tentang internet belum benar-benar paham. Maka apa yang akan terjadi jika pembelajaran T.I.K dihapuskan ?. Jawaban yang muncul pasti Kontradiktif dengan hal yang mendukung Kurikulum 2013.
Hal yang sama terjadi jika kita berbicara kebutuhan guru akan teknologi informasi dalam mengajar. Guru selalu identik dengan Media Pembelajaran. Media Pembelajaran layaknya sebuah senjata bagi seorang guru di dalam kelas. Menarik atau tidaknya sebuah Media Pembelajaran sangat menentukan sebuah kesuksesan seorang guru dalam mengajar. Sekarang pertanyaannya adalah apa jadinya jika guru tersebut tidak menguasai teknologi. Apa guru tersebut dapat mengajarkan sesuatu tanpa Media Pembelajaran yang berbasis teknologi? Jawabannya pastilah Impossible.
Dari 2 alasan diatas, kita bisa menarik kesimpulan kenapa T.I.K masih dibutuhkan oleh semua kalangan di sekolah. Pengetahuan tentang T.I.K di dunia pendidikan saya rasa belum tuntas sepenuhnya maka kenapa T.I.K harus dihapus.

Eko Budi Rahardjo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline