Lihat ke Halaman Asli

Sadis dan Tragis!

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sungguh sadis dan tragis! Hanya itu yang saya bisa ucapkan ketika melihat pertandingan semifinal Piala Dunia 2014, antara Brasil vs Jerman. Terus terang saya bukan penggemar Tim Brasil (saya penggemar berat Argentina). Tapi melihat Tim Samba yang dibantai 1-7 oleh Jerman, hati ini ikut menangis. Seakan tak percaya Tim yang begitu ditakuti oleh hampir semua negara di dunia harus kandas dengan cara yang sangat memilukan! Entah mengapa hati ini teriris-iris begitu kamera menshoot wajah-wajah layu, wajah-wajah penuh air mata dari sebagian rakyat Brasil yang menonton jalannya pertandingan. Seakan-akan hati ini ikut merasakan apa yang dirasakan oleh mereka.

Sungguh tak terbayangkan sebelumnya. Pertandingan yang diprediksi bakal berjalan dengan alot dan sengit ternyata berjalan berat sebelah. Permainan efektif Jerman berhasil mengobrak-abrik tarian Samba Brasil. Babak pertama 5-0 buat Jerman! Dalam hati yang terdalam saya ingin pada babak kedua Tim Panser untuk sedikit menahan diri. Berikan kesempatan kepada Tim Samba untuk membuktikan kepada rakyat Brasil bahwa mereka pantas mewakili negaranya di ajang Piala Dunia 2014 ini. Tapi keinginan saya itu tidak menjadi kenyataan. Tim Panser Jerman tambah menggila. Mereka tanpa ampun mengobrak-abrikpertahanan Tim Samba yang sudah kehilangan segala-galanya. Mental dan kepercayaan diri Tim Samba entah kemana. Akhirnya babak kedua pun berakhir dengan kedudukan 1-7 untuk Tim Panser Jerman.

Sejatinya ketika babak kedua sedang berlangsung, dan ketika Tim Panser Jerman tambah menggila, sungguh saya berharap agar babak kedua cepat berakhir. Mengapa demikian? Saya tidak tega! Sungguh saya tidak tega melihat Tim Sambar Brasil jadi bulan-bulanan Tim Panser. Sungguh tak pantas! Maaf ini adalah suara hati saya. Tak pantas Tim Panser Jerman memperlakukan musuhnya dengan cara demikian.Harusnya mereka sedikit menahan diri. Harusnya mereka memberikan kesempatan kepada Tim Samba untuksedikit mengembangkan permainan mereka. Toh mereka sudah memimpin 5-0. Secara logika sungguh sangat sulit bagi Tim Brasil untuk mengejar ketertinggalan mereka. Sekali lagi ini adalah suara hati saya.

Jadi teringat kembali kepada peristiwa dua tahun ke belakang. Di final ajang Piala Eropa tahun 2012 ketika dua raksasa Eropa saling berhadapan yaitu Spanyol VS Italia. Semua orang memprediksi bahwa pertandingan akan berjalan dengan seru. Gaya menyerang tiki-taka Spanyol vs Gaya bertahan (system Grendel) Italia. Tapi apa yang terjadi? Sungguh Spanyol meluluh-lantakkan pertahanan berlapis Italia dengan skor telak 4-0! Tapi yang menarik adalah ketika Kapten Tim Spanyol, Iker Casillas meminta kepada Wasituntuk segera mengakhiri pertandingan. Padahal kala itu pertandingan masih tersisa sekitar4-5 menitan. Mengapa Iker Casilas berbuat demikian? Yaitu tadi. Dia sungguh tidak tega melihat Tim Italia yang sudah tidak berdaya terus-menerus menjadi bulan-bulanan rekan-rekan Timnya. Sungguh final yang harusnya menjadi klimaks dari rangkaian seluruh pertandingan harus berakhirdengan cara yang sangat memilukan. Dia tak ingin kehormatan dan harga diri Tim Italia terkoyak gara-gara ambisi ingin menaklukkan musuh yang begitu membabi-buta! Saya masih teringat dengan kata-kata Sang Kapten: “"Hei, wasit! Wasit! Hargai lawan! Hargai Italia! Ini sudah 4-0.” Sungguh mulia dia.

Tapi ya sudahlah. Ini hanya suara hati saya saja.Bagaimanapun Jerman menang melawan Brasildilakukan dengan cara yang benar dan tidak menyalahi aturan. Salut buat Jerman dan saya turut prihatin kepada seluruh rakyat Brasil. Bravo sepakbola….!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline