Perjalanan dari Yogyakarta menuju Solo tidak pernah senyaman ini sebelumnya. Sejak adanya KAI Commuter Line Relasi Yogyakarta - Palur sangat membantu mobilitas saya untuk menjalani aktivitas keseharian. Saya yakin para generasi millenial yang dikenal sangat aktif dengan mobilitas tinggi di zaman sekarang ini juga merasakan hal demikian, sama dengan yang saya rasakan.
Bagi yang belum tau, apa itu KAI Commuter? KAI Commuter juga biasa disebut dengan KRL atau Kereta Rel Listrik adalah anak usaha dari Kereta Api Indonesia yang bergerak di bidang pengoperasian kereta api komuter dan kereta api lokal. Lalu, apa bedanya dengan kereta lainnya? Kereta biasanya menggunakan rel dari besi yang terletak di bagian bawahnya. Sedangkan KRL menggunakan rel yang dilengkapi dengan rel listrik di bagian atasnya. Rel listrik ini berguna sebagai media penyuplai energi listrik ke mesin penggerak.
KRL Yogyakarta - Solo memiliki 11 stasiun pemberhentian di antaranya; Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Brambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Klaten, Stasiun Ceper, Stasiun Delanggu, Stasiun Gawok, Stasiun Purwosari dan Stasiun Solo Balapan, serta berakhir di Stasiun Palur. Saya sendiri sebagai pengguna KAI Commuter, sering berangkat dari Stasiun Maguwo yang berlokasi dekat dengan tempat tinggal saya. Stasiun Solo Balapan sendiri sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain, termasuk dengan Terminal Tirtonadi yang terhubung melalui Sky Bridge. Sky Bridge adalah salah satu jenis jembatan pejalan kaki tertutup yang menghubungkan antara dua bangunan atau lebih di area padat penduduk, dalam hal ini menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan Terminal Tirtonadi. Anda dapat berjalan kaki dengan nyaman dari dan ke Terminal Tirtonadi tanpa terkendala lalu lintas kendaraan, hujan, ataupun panas terik matahari.