Lihat ke Halaman Asli

Budiarto Miswari

konten writer

Implementasi Keamanan Kerja di Industri Pertambangan Batubara Titan Group

Diperbarui: 21 September 2023   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Industri pertambangan batubara adalah salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, keberlanjutan dan keselamatan dalam industri ini adalah hal yang tak bisa dikesampingkan. Titan Group, sebagai salah satu pemain utama dalam industri pertambangan batubara, telah mengambil langkah-langkah konkret dalam mengimplementasikan keamanan kerja yang ketat dan berkelanjutan.

Keamanan Pertambangan Sebagai Prioritas Utama

Titan Group memahami sepenuhnya bahwa keamanan, kesehatan, dan keselamatan adalah faktor krusial dalam menjalankan operasional pertambangan. Keberlanjutan bisnis pertambangan batubara tidak dapat dicapai tanpa mengutamakan faktor-faktor ini. Oleh karena itu, Titan Group telah menerapkan berbagai inisiatif untuk memastikan bahwa setiap aspek operasionalnya mematuhi standar tertinggi dalam hal keamanan kerja.

Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP)

Sebagai bagian dari komitmen Titan Group untuk keamanan kerja, semua anak perusahaan yang berada di bawah naungan perusahaan ini telah mengadopsi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP). Meskipun memiliki nama yang berbeda-beda, seperti Sapta Manunggal, Safety Management System, atau yang lainnya, landasan dari SMKP ini tetap sama, yakni mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SMKP tidak hanya menjadi sekadar peraturan, tetapi juga menjadi budaya kerja yang diterapkan oleh seluruh karyawan Titan Group. Hal ini menciptakan lingkungan di mana keselamatan adalah prioritas utama, dan setiap tindakan yang dilakukan selalu mempertimbangkan aspek ini.

Budaya Keselamatan Pertambangan
Salah satu tujuan utama dari penerapan SMKP adalah untuk menciptakan budaya keselamatan pertambangan yang kuat. Titan Group menganggap bahwa bukan hanya masalah aturan dan prosedur yang harus diikuti, tetapi juga bagaimana karyawan internal dan mitra kerja eksternal memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dalam setiap tindakan mereka.

Pemanfaatan Teknologi Hijau dalam Tambang
Di era yang semakin mengutamakan keberlanjutan, Titan Group telah memainkan peran aktif dalam memanfaatkan teknologi hijau dalam operasional pertambangan. Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan, tetapi juga menciptakan efisiensi yang lebih besar dalam penggunaan sumber daya alam.

Salah satu contoh konkret dari pemanfaatan teknologi hijau adalah penggunaan teknologi canggih dalam pengelolaan limbah. Titan Group telah menginvestasikan sumber daya untuk mengembangkan sistem pengelolaan limbah yang ramah lingkungan, yang tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, tetapi juga mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang terbatas.

Kontribusi pada Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Titan Group bukan hanya sekadar perusahaan pertambangan, tetapi juga agen perubahan sosial di daerah-daerah di mana mereka beroperasi. Dalam visi "Local Boy for Local Job," Direktur Utama PT Titan Infra Energy, Irjen (Pol) Purn Darwan Siregar, telah memimpin perusahaan ini selama dua dekade terakhir dalam menciptakan lapangan pekerjaan lokal.

Lebih dari 3000 tenaga kerja lokal saat ini telah berkontribusi dalam berbagai aspek operasional perusahaan ini selama lebih dari 20 tahun. Hal ini bukan hanya menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan.

Inovasi dalam Penggunaan Batubara

Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menghasilkan inovasi dalam penggunaan batubara. Terlepas dari berbagai perdebatan tentang masa depan batubara sebagai sumber energi, Titan Group telah membuktikan bahwa dengan inovasi teknologi, emisi dari batubara dapat ditekan.

Dalam The 3rd Energy Transition Working Group Meeting - Parallel Event G20 Presidency of Indonesia yang bertema "The Role of Coal Industry Towards Energy Transition and Circular Economy," dijelaskan bahwa transisi energi tidak harus menghapuskan peran batubara sepenuhnya. Dengan teknologi yang tepat, batubara masih bisa menjadi bagian dari solusi untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Keselamatan dan Keberlanjutan: Kunci Sukses Industri Pertambangan Batubara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline