Lihat ke Halaman Asli

"Saya Itu Kan Bagaimanapun Menteri"

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membaca salah satu berita terbaru saat seperti melihat tontonan anak kecil yang sedang beradu sombong.
"Paman saya itu seorang polisi loh" kata anak yang satu.
"Oh Om saya lebih hebat, dia tentara" kata anak yang satu lagi.
"eh entar dulu, saya lebih hebat. Ayah saya seorang  presiden pengusaha kaya raya" timpal anak yang satu nya lagi.

Untuk level anak-anak, hal seperti ini memang sangat wajar dan lumrah.
Bagaimana apabila orang yang sudah cukup berumur melakukan hal seperti ini?
Saat itu juga akan kelihatan sifat arogansinya juga seperti anak kecil.

Salah satu berita terbarunya adalah, marahnya Menko Perekonomian bapak Hatta Rajasa.
Hal ini berawal dari sebutan "Uban" yang digunakan Maria Elizabeth dan Elda Devianne Adiningrat dalam percakapan mereka untuk pak Hatta Rajasa. Memang julukan ini sungguh tidak menghormati beliau sebagai pribadi. Memang fakta menunjukkan bahwa sebagian besar rambut beliau memang berwarna putih atau yang biasa kita sebut uban. Namun kembali lagi, itu sungguh menyakiti dan tidak sepantasnya digunakan.

Disisi lain dan terlepas dari masalah yang ditimbulkan oleh  Maria Elizabeth dan Elda Devianne Adiningrat, patut kita cermati juga bagaimana reaksi dari bapak Hatta Rajasa selaku Menko Perekonomian.
Saya kutip dari sebuah artikel di det*k.com, beliau berkomentar sebagai berikut ;

"Sudah nggak kenal, nggak pernah nyebut soal itu, kok bisa-bisanya dia kan nyebut 'uban'. Itu kan nggak baik. Nggak boleh, saya itu kan bagaimana pun menteri. Menterinya Anda, menteri semua,"

Pada satu sisi saya tidak menyalahkan beliau yang kecewa bahkan marah. Namun disisi lain, saya sungguh terusik dengan perkataan ;  "saya itu kan bagaimana pun menteri. Menterinya Anda, menteri semua,"
Sekali lagi, terlepas dari masalah dan sebutan yang tidak patut tadi. Memang kenapa kalau Anda seorang menteri? apakah saya  harus menaruh hormat yang berbeda dengan masyarakat sipil lainya?
Kita memang tidak bisa menilai seseorang hanya dari satu perkataan, namum sebuah kebenaran mengatakan "perkataan yang keluar dari mulut Anda, menunjukkan nilai Anda". Saya rasa kurang tepat apabila beliau membawa-bawa jabatannya seorang menteri dalam persoalan "uban" tadi.

Apakah tidak lebih elok apabila beliau mengatakan; "saya itu kan biar bagaimana pun insan manusia, jadi mohon sedikit menghargai saya sebagai pribadi"
Bila begitukan akan terlihat lebih rendah hati dan bersahaja, tanpa menyombongkan dan menggertak orang lain dengan menyangkutpautkan jabatan.

Dengan begini, saya dapat memberi pertimbangan siapakah yang terbaik untuk menjadi Capres/Cawapres 2014 nanti...!

Cheers,
BMS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline