Lihat ke Halaman Asli

BUDIAMIN

K5 ArtProject

Kecanduan Judi Online di Kalangan Pelajar

Diperbarui: 21 Oktober 2024   04:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc. pribadi AI

Di era digital yang semakin berkembang, kita menyaksikan kemudahan akses terhadap berbagai informasi dan hiburan. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada sisi gelap yang kian mengancam, terutama bagi kalangan pelajar: kecanduan judi online. 

Fenomena ini bukan hanya sekadar tren; ini adalah ancaman serius yang dapat merusak masa depan generasi muda kita.

Dari sekadar hobi hingga menjadi kecanduan, judi online kini telah menjadi bagian dari kehidupan sebagian pelajar. Tanpa disadari, mereka terjebak dalam lingkaran setan yang membuat mereka terus berusaha untuk menang, meski sering kali berujung pada kerugian. 

Statistik menunjukkan bahwa jumlah pelajar yang terlibat dalam aktivitas perjudian online meningkat secara signifikan. Menurut penelitian terbaru, lebih dari 30% pelajar di beberapa daerah melaporkan pernah mencoba perjudian online. Angka ini jelas mengkhawatirkan dan menunjukkan bahwa kita harus segera mengambil tindakan.

Salah satu faktor yang mendorong pelajar untuk terjun ke dunia judi online adalah daya tarik keuntungan yang instan. Dalam pikiran mereka, judi sering kali dianggap sebagai cara cepat untuk mendapatkan uang tanpa perlu bekerja keras. 

Hal ini diperparah oleh iklan-iklan yang glamoris dan penuh janji yang dipasarkan di platform digital. Pelajar yang masih mencari jati diri dan stabilitas finansial rentan terpengaruh oleh ilusi tersebut. Tanpa pengalaman hidup yang cukup, mereka sering kali tidak menyadari risiko yang mengintai.

Namun, yang lebih mencolok adalah dampak psikologis dari kecanduan ini. Judi online tidak hanya sekadar merugikan secara finansial, tetapi juga menghancurkan kesehatan mental pelajar. 

Rasa cemas, depresi, dan bahkan kecemasan sosial sering kali mengikutinya. Mereka yang terjebak dalam judi online sering kali merasa terasing dari teman-teman dan keluarga. 

Kesehatan mental yang buruk berdampak pada prestasi akademis, hubungan sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Ini adalah masalah yang tidak bisa kita anggap remeh.

Sementara itu, peran orang tua dan lingkungan juga tidak bisa diabaikan. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anak-anak mereka terlibat dalam judi online. Dalam banyak kasus, orang tua cenderung sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, sehingga kurang memberikan perhatian kepada anak-anak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline