Lihat ke Halaman Asli

BUDIAMIN

K5 ArtProject

Teman Tapi Mesra

Diperbarui: 19 Oktober 2024   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc. pribadi

Di sebuah desa yang sejuk, Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal sering menghabiskan waktu bersama di warung kopi sambil berbagi cerita. Suatu malam, mereka memutuskan untuk mendiskusikan fenomena 'teman tapi mesra' yang sedang ramai dibicarakan.

Kobar, yang selalu berusaha menganalisis, membuka pembicaraan. "Kalian tahu kan istilah 'teman tapi mesra' ? Di media sosial, banyak orang menggunakan istilah ini untuk menggambarkan hubungan yang ambigu. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan 'teman tapi mesra' ini?"

Kahar mengangguk. "Betul, Kob! Banyak orang sekarang bingung dengan perasaan mereka sendiri. Mereka ingin menganggap seseorang sebagai teman, tapi di sisi lain, ada perasaan yang lebih dalam. Akhirnya, timbul situasi canggung!"

Badu, si pelawak, langsung menambahkan, "Ya, seperti yang terjadi pada pasangan Rudi dan Siti! Mereka berdua saling mengaku sebagai teman, tapi selalu terlihat mesra, saling bercanda, dan bahkan saling menggenggam tangan! Sampai-sampai tetangga mereka bingung, ini hubungan apa sebenarnya?"

Rijal, yang biasanya pendiam, ikut memberikan pendapat. "Tapi ini juga mencerminkan ketidakpastian di era modern. Banyak orang lebih memilih untuk tidak menamai hubungan mereka agar tidak terikat. Seperti, 'Kami tidak pacaran, hanya teman tapi mesra.'"

Kobar mengangguk. "Betul! Dan yang lebih menarik, ini sering kali terjadi di media sosial. Mereka saling meng-upload foto bersama, memberi komentar manis, tetapi saat ditanya, mereka berkata, 'Oh, kami hanya teman!'"

Kahar menimpali. "Coba bayangkan jika mereka semua berkata jujur. 'Kami tidak pacaran, tapi kami melakukan semua hal seperti pasangan. Teman tapi mesra, ya gitu deh!'"

Badu menambahkan, "Kalau mereka sudah nyaman dengan istilah itu, seharusnya mereka bisa membuat grup bernama Teman Tapi Mesra dan saling mendukung untuk mengubah status hubungan mereka menjadi lebih jelas!"

Rijal tersenyum. "Tapi jika semua orang berpegang pada istilah ini, kita bisa kehilangan makna dari persahabatan itu sendiri. Hubungan harus jelas, agar tidak ada yang merasa tersakiti atau bingung."

Kobar setuju. "Jadi, mungkin kita perlu melakukan sesuatu. Mari kita adakan pertemuan untuk membahas apa arti persahabatan sejati. Kita bisa mengundang semua teman-teman kita yang mengalami hal serupa!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline