Lihat ke Halaman Asli

BUDIAMIN

K5 ArtProject

Biji Kebijaksanaan Kobar

Diperbarui: 18 Oktober 2024   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc. pribadi

Suatu sore, di pos ronda kampung, Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal berkumpul seperti biasa. Kali ini, mereka membahas topik serius yang belakangan menjadi pembicaraan banyak orang: *bijak bersikap*.

Semuanya berawal ketika Kobar menjadi sorotan warga. Ia baru saja terlibat dalam insiden kecil di warung Bu Jum. Kabar tersebar bahwa Kobar marah besar hanya karena uang kembalian dari beli kopi kurang seribu rupiah.

Kahar, yang pertama membuka percakapan, memulai dengan tawa kecil, "Eh, Kob, gimana rasanya jadi seleb kampung? Seminggu ini warga sibuk ngomongin aksi heroik kamu di warung."

Kobar mengernyit. "Ah, itu cuma salah paham! Masa orang nggak boleh memperjuangkan haknya? Seribu rupiah itu juga duit!"

Badu tertawa keras mendengar pembelaan Kobar. "Tapi, Kob, kamu teriak-teriak di depan semua orang cuma gara-gara seribu rupiah. Bukannya malah jadi bahan tertawaan orang satu kampung?"

Kobar tampak kesal, tapi dia coba menahan diri. "Lihat ya, ini soal prinsip! Kalau Bu Jum bisa salah ngembaliin ke aku, bisa aja dia salah ke orang lain juga. Jadi, aku hanya ingin mengingatkan. Bukan soal nominalnya!"

Rijal, yang dikenal bijak, akhirnya bersuara. "Kob, kamu benar bahwa memperjuangkan hak itu penting. Tapi cara kamu menyampaikan itu yang mungkin kurang tepat. Orang nggak akan lihat niat baikmu kalau cara menyampaikannya kayak mau perang."

Kobar mendesah, "Aku tahu, tapi aku nggak bisa tahan. Waktu itu, panasnya luar biasa, kepalaku udah pening duluan gara-gara banyak masalah. Eh, malah ketemu masalah kecil yang bikin makin emosi."

Kahar menepuk pundak Kobar sambil tersenyum, "Nah, itulah kuncinya, Kob. Kadang, bijak bersikap itu justru diuji di saat-saat kita lagi emosi. Bukan soal kita bisa menang argumen atau nggak, tapi gimana kita bisa jaga diri tetap tenang di tengah masalah."

Badu menimpali, "Kamu harus belajar dari aku, Kob. Lihat aku, nggak pernah ada masalah besar sama warga. Aku selalu tenang, senyum aja. Kalau ada yang bikin masalah, ya udah, aku biarin aja. Kan katanya, 'yang sabar disayang Tuhan'."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline