Di tengah keramaian,
kami adalah bisikan lembut
yang terhimpit di antara
deru mesin dan deru janji,
suara hati rakyat kecil
yang bergetar dalam sunyi,
terpendam di dasar malam.
Kami tidak berbicara
dengan megaphone,
kami berbicara dengan langkah
yang lelah, dengan tangan
yang kotor dari bekerja,
dengan mata yang lelah
menanti matahari terbenam.
Di lorong-lorong sempit,
kami mengukir mimpi
dari debu dan sisa-sisa