Di kolong jembatan,
hujan menyusun lagu
pada atap seng bocor,
ritme hujan
mengiringi perut kosong,
menggerogoti malam
yang panjang.
Di tepi jalan,
nyanyian lapar
berbunyi lirih,
anak-anak mengumpulkan
bekas tawa
dari botol-botol plastik
dan kaleng-kaleng kosong.
Mereka adalah
puisi yang tak dibaca,
diabaikan oleh mata