Di trotoar kumuh,
jejak langkah terhapus
oleh deru kendaraan yang lupa
pada nama-nama
tanpa alamat.
Peti-peti kardus
berdiri sombong,
menjadi istana
di bawah jembatan.
Langit malam
menyimpan rindu
pada mereka yang berbaring
di atas aspal dingin.
Dapur berasap
tanpa api,
piring kosong bernyanyi
lagu lapar.
Anak-anak menjelma mimpi,
mengais serpihan mimpi