Denting waktu
mengiris tipis
jeda antara kita,
membekas di kulit
tanpa sembunyi.
Aku meraba
jejakmu dalam mimpi,
mencari aroma yang tertinggal
di balik tirai malam.
Kerinduan ini, seperti hujan
di musim yang salah,
jatuh di tanah kering
dan menguap
tanpa jejak.
Di antara senyap,
ada pertemuan
yang tak pernah sampai.
Rindu ini mengalir,
berbentur di dinding dada,
terbentur,
tak pecah.