Di atas kertas bernoda, kutulis
sajak rindu yang tak pernah habis,
terhenti di koma,
menggantung di langit malam.
Sepotong bulan
menjadi saksi diam
tentang jarak yang menari-nari
di antara waktu
dan kenangan.
Kupintal sepi
menjadi rajutan harap,
kusandarkan pada angin malam
yang tahu namamu.
Dalam gelap,
kupanggil namamu,
bergema tanpa henti
hingga fajar mencuri mimpi.
Di sela-sela detik
dan denting jam yang lelah,