Lihat ke Halaman Asli

Berhenti Sejenak!

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kerasnya hidup membuat orang semakin tidak mengenali dirinya sendiri, karena mereka tidak berusaha untuk memberhentikan langkahnya yang semakin lama semakin cepat. Ibarat mobil jika terus di-gas akan berakibat pada aus-nya onderdil yang ada. Bahkan tidak mungkin harus turun mesin. Hidup adalah kendaraan itu sendiri, kita yang menyetir dan kita pula yang harus merawatnya. Ada sebuah kisah yang semoga dapat kita ambil hikmahnya dari kisah ini. Di sebuah tempat dipelosok jalan metropolitan melajulah sebuah kendaraan terbaru di jalanan yang lenggang lalu lintas "Wush...wush. dan ternyata di sisi jalan ada sekelompok anak-anak yang sedang bermain-main. Tak sengaja salah seorang anak tersebut melempar batu yang niatannya hanya untuk mengetes lemparannya, tapi tak disangka malah mobil yang melaju kencang tersebut terkena lemparan dari si anak tersebut. Akhirnya si pengendara mobil mewah itu turun, "Ada apa ini?!!" geramnya. Ketika dilihat, mobil barunya tergores sedikit."Pasti ada yang melempar dengan batu" pikirnya dalam hati. Setelah ditanya sana-sini, barulah terbukti bahwa ada salah seorang anak yang tak sengaja melempar batu. Si pengendara itu menanyakan alasannya, lalu si pengendara bukannya malah marah akan tetapi malah berterima kasih, karena dia tersadar bahwa laju kendaraannya diatas normal. Dan si pengendara berterima kasih dengan kejadian ini, karena dia berusaha mengambil hikmahnya, bahwa hidup memang harus berjalan dengan normal dan terkadang memang harus berhenti sejenak untuk mengingat apa-apa yang pernah dilakukan dalam kehidupan ini. "Itu hanyalah seorang anak yang tak berdosa yang memberhentikan laju kendaranan saya, bagaimana jika maut yang memberhentikan laju kendaraan saya"?pikir si pengendara seraya bersyukur dalam hati. Berhenti sejenak dari aktivitas kita, bukanlah awal dari kemalasan jika kita sudah tahu bahwa kita harus berhenti sejenak, ambillah waktu merenung untuk masa depan yang gemilang. Semoga!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline