Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Tanggal Satu Tahun Baru adalah Momentum Menikmati Slow Living

Diperbarui: 3 Januari 2025   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tanggal satu tahun baru yang sepi dan tidak bising (dokumen pribadi)

Satu hari pertama pada tahun yang baru tampak berbeda ketimbang hari-hari sebelumnya, bahkan dengan hari-hari berikutnya. Demikian sangat berbeda.

Jalan kaki menyusuri trotoar adalah menemui sepi. Tidak menjumpai satu pun sesama pejalan kaki. Jalanan juga tampak lengang, yang biasanya riuh dengan hilir mudik beragam kendaraan bermotor, sepeda, becak es krim, gerobak sayur, dan lainnya.

Pagi tanggal satu itu burung-burung mengekspresikan kicauan tanpa bersaing dengan suara bising knalpot.

Udara terasa segar mengalir bebas, masuk melalui saluran pernapasan tanpa ditunggangi polusi. Kesempatan bagus menyedot oksigen gratis, lalu mengembuskan karbondioksida yang lalu ditangkap dedaunan memayungi jalan.

Saya berjalan perlahan menikmati suasana damai dan hening pada pagi bercuaca cerah. Kesempatan yang hanya ada sekali dalam setahun, saya yakin.

Apakah itu yang disebut sebagai hidup lambat? Slow living?

Dikatakan bahwa slow living merupakan hidup damai dengan sedikit ketergesaan. Gambarannya, bangun pagi, memandang pegunungan, seruput kopi hangat, sarapan tanpa tergesa. Slow living juga terkait dengan kegiatan bertani, berkebun, dan berniaga di perdesaan (sumber).

Maka, Sebagian orang membidik sejumlah wilayah sebagai tempat hidup santai dan bermakna, karena memiliki suasana tenang, sejuk, nyaman, dan pastinya warga umumnya tidak tergesa-gesa.

Slow living. Hidup lebih lambat adalah gaya hidup memperlambat irama kehidupan yang semula serba cepat. Titik perhatiannya pada kesahajaan dan penikmatan terhadap waktu. Tidak sibuk berlebihan.

Ada saatnya kesibukan demikian mengatur saya, sehingga waktu 24 jam sehari terasa sangat tidak cukup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline