KOTA HUJAN. Pagi yang basah. Gerimis. Terdengar air mengucur masuk ke sebuah gentong plastik berwarna biru terletak di luar kamar, dekat jendela
Tidak hanya itu, satu tong lagi bersama beberapa ember bekas 25 kg cat berada di bawah pipa PVC untuk menampung air hujan, yang terkumpul melalui talang.
Sejak renovasi terakhir, ujung talang di rumah disambung dengan pipa. Tidak berakhir pada selokan pembuangan, tetapi air terkumpul di ujung pipa mengalir ke tong dan ember menganga. Wadah-wadah yang siap menampung air cucuran talang.
Ketika penuh air atau tidak turun hujan, wadah ditutup dengan penutup bawaan atau menggunakan kasa alumuninum tahan karat.
Tempat penampungan air hujan dijaga tertutup, agar nyamuk dan teman-temannya tidak bertelur di situ. Cara lain mengurangi perkembangbiakan nyamuk adalah membubuhi bubuk Abate.
Lantas, buat apa menampung air hujan? Memang kekurangan air? Kan ada PDAM atau sumur pompa dalam sistem air di rumah tangga, tinggal putar keran maka air mengucur.
PDAM saat ini adalah sumber utama dan satu-satunya air bersih di rumah saya. Cukup untuk keperluan rumah tangga: memasak, cuci, mandi, siram-siram, dan sebagainya.
Untuk menyiram tanaman di pekarangan, bisalah tidak menggunakan sumber air bersih. Tanah di halaman cenderung basah, karena cukup mendapatkan air dari langit.
Kota Bogor disebut Kota Hujan. Pada 2023, titik-titik air turun dari mendung selama rata-rata 17,5 hari dalam sebulan, dengan curah hujan menengah hingga tinggi (bps.go.id).