Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Kepemimpinan Baru, Harapan Baru bagi Indonesia Maju

Diperbarui: 21 Oktober 2024   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan layar dari www.youtube.com/@KompasTVPontianak (dokumen pribadi)

Secara resmi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, pada Minggu (20/10/2024) lalu.

Prabowo Gibran bersumpah di hadapan anggota MPR, disaksikan tamu undangan, serta rakyat melalui siaran langsung. Pengucapan sumpah diikuti dengan penanda tanganan berita acara pelantikan.

Salah satu bunyi sumpah presiden/wakil presiden adalah, "berbakti kepada nusa dan bangsa." Bukan kepada pribadi, kelompok di sekitar mereka, partai pendukung, atau siapa pun selain nusa dan bangsa.

Teks Sumpah Presiden/Wakil Preiden diolah dengan Canva (dokumen pribadi)

Moga-moga kepala negara baru dilantik sungguh-sungguh memegang komitmen --janji kepada diri sendiri-- itu.

Pada pidato pelantikan di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Jakarta, Prabowo Gibran berjanji mengutamakan kepentingan seluruh rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Selain itu, Presiden RI periode 2024-2029 mengutarakan pikiran kepada khalayak, terkait tantangan-tantangan dan ancaman yang dihadapi Indonesia. Presiden ke-delapan mengajak semua kalangan berani menghadapi tantangan, dengan terlebih dahulu mau mengakui antara lain:

  • Bahwa tantangan berasal dari diri sendiri karena tidak pandai mengelola kekayaan alam.
  • Kenyataan besarnya angka kemiskinan.
  • Kekurangan gizi di kalangan anak.
  • Tidak terurusnya sekolah-sekolah.
  • Rakyat tidak memperoleh pekerjaan yang baik (layak).
  • Ketergantungan bahan pangan dari luar.
  • Kesulitan memperoleh sumber energi dari negara lain akibat perkembangan ketegangan geopolitik yang memburuk.
  • Subsidi tidak tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan.
  • Masih terjadinya kebocoran, penyelewengan, penyimpangan anggaran, dan kolusi pejabat publik dengan pengusaha.

Prabowo bertekad tidak menutup mata menatap kenyataan tersebut. Menghadapi dengan gagah dan mencari solusi. Maka, arah kebijakannya meliputi:

  • Target swasembada pangan dalam waktu singkat (4-5 tahun mendatang).
  • Swasembada energi (bio-energi, geothermal, batu bara, air sebagai sumber Energi Baru Terbarukan).
  • Pengelolaan sumber daya air.
  • Subsidi menggunakan teknologi digital agar tepat sasaran.
  • Pemberian makan bergizi kepada anak-anak minimal 1 kali sehari.
  • Hilirisasi komoditas.
  • Menghilangkan kemiskinan.
  • Secara signifikan mengurangi tindak korupsi, melalui perbaikan sistem dan penegakan hukum.
  • Tetap memilih politik bebas aktif dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.
  • Mendukung kemerdekaan Palestina demi menjunjung prinsip anti penindasan/penjajahan.
  • Siap melanjutkan estafet kepemimpinan sebelumnya.

Demikian kurang lebih pokok-pokok kebijakan yang disampaikan Pabowo Subiyanto dalam pidato pelantikannya.

Setidaknya dua kali, saya mendengar dalam pidatonya Prabowo menyebut ihwal pemberantasan korupsi di semua lini. Saya sangat mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran mengeliminasi korupsi secara berarti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline