Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Sulit Dapat Kerja, Maka Ia Jualan Kopi Seduh

Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jualan kopi seduh sebab sulit dapat kerja (dokumen pribadi)

Pada Minggu pagi lalu, sejenak langkah terhenti. Pandangan terpaku pada seorang anak yang sedang menulis sesuatu pada sebuah buku, dengan bersila beralaskan tikar yang digelar di atas trotoar.

Sepertinya ia menyalin tempel informasi dari layar smartphone jadul.

Saya menunduk dan bertanya, "Kok nyontek google?"

"Disuruh guru."

Ternyata sedang mengerjakan pe-er tentang perubahan kimia dan fisika. Mencoba mengaduk-aduk tumpukan ingatan, saya tetap tidak menemukan definisi tepatnya.

Saya mencontohkan saja peristiwa pembakaran yang mengubah kayu menjadi api, panas, dan arang. Jari menunjuk penjual es kelapa di mobil bak, seraya mengatakan bahwa air yang merupakan zat cair bisa berubah menjadi benda padat (es batu).

Contoh di depan mata bisa ia pakai sebagai ilustrasi untuk melengkapi definisi yang dikutip dari Google.

Anak laki-laki tersebut menemani kedua orangtuanya, yang berjualan kopi seduh di tepi jalan dekat lampu merah Jalan Tentara Pelajar. Jauh dari Pak Yana, pedagang kopi pinggir jalan langganan.

Kemudian perjalanan harus berlanjut. Tidak bisa lama-lama berdiskusi dengan anak pintar itu, berhubung masih ada urusan yang harus segera diselesaikan. Bahkan saya tak sempat memfotonya untuk ilustrasi artikel ini.

Senin pagi esoknya saya berkunjung lagi ke lapak sederhana penjualan kopi seduh itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline