Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Punya Teman Tone Deaf, Memang Kenapa?

Diperbarui: 29 Agustus 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi punya teman tone deaf oleh Ana Krach dari Pixabay

Saya tone deaf dan tidak peduli dengan keadaan tersebut. Teman-teman juga menanggapi dengan sikap biasanya saja. Satu dua teman tersenyum, tetapi mereka tidak bermaksud menertawakan bahkan menghina.

Pada waktu-waktu senggang, teman-teman mengajak ke tempat karaoke. Saya sih oke saja. Di room untuk menyanyikan lagu-lagu diiringi musik yang telah direkam terlebih dahulu, kami bisa bersenang-senang melepaskan tekanan pekerjaan.

Giliran mereka menyodorkan mik ke muka saya, gelagapan pun melanda. Saya kesulitan menyanyikan sebuah lagu dengan nada tepat.

Sekalipun tidak bagus dalam melantunkan lagu, reaksi teman-teman biasa saja. Hanya tersenyum. Beberapa dari mereka juga tone deaf, karena kurang melatih diri dalam bernyanyi.

Menurut dictionary.com, seseorang disebut tone deaf sebab tidak dapat membedakan keselarasan nada dan suara. Tone deaf merupakan istilah di dunia musik.

Dalam konteks berbeda, dalam arti kiasan tone deaf menggambarkan orang yang abai, tidak peka, atau tidak peduli dengan pandangan, kecenderungan, perasaan, maupun kesulitan orang lain.

Maka, frasa tone deaf bisa digunakan dalam lingkungan kerja, politik, sosial. Beberapa kali saya melihat perilaku semacam itu di lingkungan pergaulan.

Satu contoh. Seorang teman pemilik beberapa proyek memberi sedikit bagian kepada anak buahnya, yang pontang-panting mengurusi pekerjaan lapangan. Maksudnya, imbalan diberikan tidak sepadan dengan usaha keras sang pelaksana lapangan.

Memang tidak ada kontrak tertulis menyatakan hak dan tanggung jawab antara pemberi kerja dengan pekerja lapangan. Itu lazim di kalangan kontraktor "kecil". Hal lain, pegawai itu adalah teman sekolah sang kontraktor.

Sementara, setelah proyek dibayar si bos merayakannnya secara berlebihan tanpa mengindahkan perasaan anak buah. Termasuk berlama-lama menyewa room karaoke eksklusif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline