Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Bos Lebih Besar dari Bos Besar

Diperbarui: 8 Juli 2024   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bos Besar oleh cottonbro studio dari pexels.com

Bos besar duduk di sudut. Geram tersamar temaram. Namun remang tidak lantas menyembunyikan mata menyala. Garang.

Baskoro menunduk, menyesali segala kekacauan akibat tidak berlaku cermat.

Ingatannya menyodorkan potongan cerita: dalam perjalanan pulang dari Paramon ia menelepon satu staf. Mengingatkannya agar besok sebelum pukul 8 pagi pemasukan dokumen lelang sudah beres.

"Siap Pak! Sebelum azan subuh dokumen lengkap sudah diunggah."

"Pasti?"

"Biasanya jam segitu akses ke web masih longgar."

Perlahan Baskoro meniti Sabtu malam menuju dini hari. Setibanya di rumah, ia gosok gigi, cuci muka, berganti pakaian, lalu merebahkan diri.

Kopi esok pagi gagal mengusir kepak-kepak keletihan dari kepala. Usai menghabiskan nasi goreng Baskoro kembali ke kamar. Hari itu keadaannya tidak baik-baik saja.

Angka-angka pada almanak berputar cepat. Proyek-proyek terasa lambat selesai. Baskoro adu cepat dengan waktu.

Proyek di Paramon -- Parakan Muncang Kabupaten Sumedang -- sangat menyita energi. Ditambah pembangunan gudang konstruksi baja di Cariu Kabupaten Bogor. Belum lagi proyek kecil-kecil tersebar di Bojonggede dan Cibinong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline