Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Dua Gaya Olahan Doclang, Mana yang Lebih Enak?

Diperbarui: 25 Mei 2024   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Doclang 405 (Foto: TribunnewsBogor.com/Tsaniyah Faidah

Ada beragam makanan dan minuman khas Bogor. Satu jenis penganan unik ternyata punya dua cara pengolahan berbeda. Apa itu?

Berkunjung ke salah satu pusat perburuan produk kuliner, yaitu kawasan gang Aut, kita akan menjumpai: soto kuning, soto mie, toge goreng, asinan, es pala, es cincau hijau (terbuat dari klorofil), dan sebagainya.

Demikian pula ketika keluar dari Stasiun Kota Bogor, pengunjung disambut beragam penganan. Dari yang memang khas Bogor sampai makanan populer (misalnya, bakso).

Tidak mau mengisi perut di situ?

Seporsi doclang dengan telur rebus (dokumen pribadi)

Berjalan empat menit menyusuri trotoar jalan Kapten Muslihat kita akan tiba di Jembatan Merah.

Di depan toko-toko berjejer penjual bubur ayam dan doclang. Pada malam hari bertambah ramai dengan pedagang sate, martabak, dan sebagainya.

Doclang adalah satu penganan khas Bogor wujudnya serupa kupat tahu di daerah lain. Tentu kupat tahu tiap daerah punya ciri dan gaya racikan masing-masing.

Gerobak Doclang di Trotoar Jembatan Merah Bogor (dokumen pribadi)

Sepiring doclang di Jembatan Merah berisi irisan lontong, tahu, kentang godok yang kemudian digoreng, telur rebus, kerupuk, lalu disiram saus kacang yang telah dimasak dengan rempah tertentu. Di atasnya ditambah kecap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline