Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Kecelakaan Serupa Berulang, Baiknya Study Tour Dilarang

Diperbarui: 16 Mei 2024   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangkai bus maut kecelakaan study tour.(Tribun Jabar/ ahya Nurdin, diunduh melalui Kompas.com)

Bus pariwisata Trans Putera Fajar tergelincir di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam.

Kendaraan itu menerjang satu mobil dan tiga sepeda motor, serta menewaskan sebelas orang dan melukai puluhan lainnya.

Kecelakaan menimpa ketika rombongan guru dan pelajar SMK Lingga Kencana Depok dalam perjalanan pulang, usai mengikuti acara perpisahan di Bandung.

Telah terjadi lagi peristiwa kecelakaan bus pariwisata pembawa pelajar sekolah. Kecelakaan study tour yang berulang dan tidak membuat kapok penyelengaranya.

Atas kejadian di atas, berbagai pihak bereaksi (:ada peristiwa ada reaksi). Anggota Dewan, pengamat, hingga Menteri.

Sebagian pengamat mengatakan, study tour adalah kegiatan akal-akalan penyelenggara. Program foya-foya tiada manfaat (tribunnews).

Jangan juga study tour diakali begini: siswa tidak diwajibkan ikut, tetapi bayarnya wajib. Atau pelajar yang tidak mengikuti rombongan perjalanan luar kota mendapatkan perundungan, baik dari sesamanya maupun guru.

Ditambah pemilihan armada angkutan yang rawan penyelewengan. Panitia menyediakan anggaran cukup untuk pengadaan bus bagus, tetapi pelaksana memilih armada dari perusahaan abal-abal.

Pengamat lain berpendapat, kegiatan study tour sebaiknya dengan tegas dilarang karena membebani orang tua.

Keluhan orang tua atas beban ongkos study tour --yang tidak wajib tapi wajib-- selama ini tidak didengar. Kegiatan yang tidak berhubungan dengan pendidikan itu tetap saja berjalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline