Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Kalap Lahap Opor, Waspadai Lonjakan Kolesterol

Diperbarui: 12 April 2024   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hidangan lebaran, ketupat dan makanan pendampingnya. (SHUTTERSTOCK/ISMED_PHOTOGRAPHY_SS via Kompas.com)

Sesudah bersalam-salaman dan bermaaf-maafan, tiba waktunya menikmati hidangan lebaran.

Di meja makan terlihat ketupat (ini bintang utamanya), rendang, opor ayam, semur daging, sambal goreng ati, soto daging, gulai, kue-kue, sirup, atau sajian lainnya.

Makanan enak-enak. Kelezatan dari olahan daging sapi atau ayam dengan bumbu-bumbu dan santan.

Dulu, dulu sekali saya tidak pernah menjaga diri dari rayuan kelezatan hidangan lebaran. Pokoknya, kalap melahap aneka suguhan tanpa mengkhawatirkan dampak.

Tidak memerhatikan bahwa hidangan lebaran sangat berlemak. Kue-kue mengandung kadar gula tinggi.

Mengonsumsi makanan semacam itu terus menerus dengan jumlah tidak terkontrol berpotensi menimbulkan masalah:

Gangguan Pencernaan. Kebanyakan menikmati gurihnya masakan bersantan dan berlemak dapat menimbulkan rasa mulas, kembung, sampai diare.

Peningkatan Kadar Gula Darah. Akibat berlebihan mengonsumsi makanan manis, maka penyakit diabetes mengancam.

Tekanan Darah Tinggi. Disebut juga hipertensi, akan mendatangkan penyakit berbahaya hingga kematian mendadak.

Kolesterol Tinggi. Meskipun diperlukan oleh tubuh dalam membentuk sel baru, kolesterol berlebihan akan berdampak buruk bagi tubuh. Berpotensi menyebabkan serangan stroke dan penyakit jantung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline