Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Memang Boleh Lakukan Pungli dengan Alasan "Sama-Sama Cari Makan"?

Diperbarui: 10 Februari 2024   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto pungli oleh Karolina Grabowska dari pexels.com

Sebagian orang menganggap lumrah terjadinya pungli. Dalihnya, sama-sama cari makan!

Minggu lalu saya mengunjungi Festival Makanan Kuah-Kuah di satu mal Kota Bogor. Untuk mencapainya, berjalan kaki yang lalu disambung dengan menumpang angkot karena lokasinya jauh.

Cerita menarik terbentuk saat perjalanan pulang.

Sebuah angkot kosong ngetem dengan anteng menunggu penumpang di sebuah bundaran, yang sesungguhnya dilarang berhenti. Saya naik. Duduk di sebelah pengemudi.

Foto Angkot ngetem.(KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH)

Taklama kemudian angkot berjalan. Di depan sebuah markas sopir memelankan laju kendaraan, seraya menyerahkan Rp5.000 kepada seorang pria bertopi.

Penasaran, saya bertanya, "Uang apa itu?"

"Biasalah, sama-sama cari makan."

"Maksudnya?"

Lantas sopir angkot bertutur dengan lancar. Bahwa setoran lima ribu perak sehari kepada temer (mungkin berasal dari kata timer) merupakan uang jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline